SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemerintah Pusat melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), memberikan bantuan 1.000 jamban untuk masyarakat Kota Serang. Bantuan tersebut diberikan, untuk mengatasi kebiasaan masyarakat yang masih melakukan buang air besar (BAB) sembarangan, atau Dolbon (Modol di Kebon).
Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya kegiatan ini ia berharap dapat bermanfaat untuk masyarakat. Karena dari informasi yang diterimanya, masyarakat disini (Kasemen, Kota Serang) sudah hampir 30 tahun belum memiliki jamban sendiri.
“Alhamdulillah, dengan kehadiran ibu-ibu OASE KIM semua telah membantu memberi jamban untuk masyarakat Banten (Kota Serang,red),” kata Iriana, saat berkunjung ke Kampung Kenari, Desa Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Senin (24/2).
Iapun berpesan terhadap semua masyarakat ,untuk menjaga kebersihan dan membiasakan hidup sehat. “Saya titip, tolong yah untuk bapak ibu semua, jaga kebersihan. Jamban itu sangat perlu, untuk pemakaian yang ada di Banten (Kota Serang,red) ini,” tandasnya.
Camat Kasemen, Golib Abdul Muthalib mengatakan, bantuan pembangunan jamban yang diberikan oleh Pemerintahan Pusat semuanya ada sebanyak 1000 unit jamban. Dari jumlah tersebut, untuk Kecamatan Kasemen kebagian sebanyak 500 KK.
Sementara sisanya, sebanyak 250 KK diberikan untuk Kecamatan Cipocok Jaya dan 250 KK untuk Kecamatan Taktakan. “Yang diusulkan, ada sekitar 600 untuk Kecamatan Kasemen. Masyarakatnya belum punya jamban. Tapi kebagiannya 500,” tutur Golib.
Ia menambahkan, bantuan jamban ini langsung ke rumah warga. Pogram jambanisasi ini akan diselesaikan selama dua bulan ke depan, berikut dengan saluran airnya. “Bantuan ini langsung ke rumah rumah, tidak ada umum. Saya kira kalau langsung, mereka (masyarakat,red) senang,” ujarnya.
Sebelum memiliki jamban tambahnya, selama ini warga melakukan kegiatan Buang Air Besar (BAB) di kebon atau Dolbon. Kondisi ini-pun terjadi, sudah hampir 30 tahun. “Hampir setiap kelurahan ada fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). Cuma kesadaran masyarakatnya itu, padahal sudah lengkap, tinggal pakai. Jadi ya Dolbon, Dolkali,” pungkasnya.
Sementara, salah seorang warga penerima bantuan pembangunan jamban, Abdul Fatah mengaku, akan menjaga dan menggunakan fasilitas yang sudah diberikan itu. Ia mengaku, selama ini tidak memiliki uang untuk membangun jamban. Sehingga, terpaksa Dolbon atau BAB di kebon.
“Mau ngebangun jambannya, enggak punya modal. Pernah ada bantuan MCK umum, tapi lokasinya jauh. Jadi jarang dipakai,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post