SATELITNEWS.ID, LEUWIDAMAR—Kegiatan Seba Baduy yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya kali ini digelar berbeda. Bila biasanya kegiatan itu melibatkan ribuan masyarakat Baduy, maka kali ini mereka hanya mengirim utusannya saja sebanyak 20 orang.
Pemangkasan tersebut terpaksa dilakukan guna menghindari penyebaran Covid-19. Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Ari Kuncoro mengatakan, ritual Seba Baduy 2021 ini tidak mengirim perta dengan jumlah banyak malainkan hanya perwakilan. Yang diutus pun para kepala masyarakatnya saja.
“Karena masih pandemi Covid – 19, ritual Seba Baduy 2021 dilaksanakan secara terbatas tidak sampai mengerahkan ribuan orang. Hanya diikuti utusan dari Baduy Dalam dan Baduy Luar,” katanya, kemarin.
Ari menjelaskan, jumlah peserta mengikuti Seba Baduy kurang lebih sebanyak 20 orang yakni enam orang utusan dari Suku Baduy Dalam dari Kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana masing – masing mengutus sebanyak dua orang. Sementara 14 orang lagi merupakan dari Baduy Luar terdiri dari Lembaga Pajaroan, baik Jaro Dangka, Jaro Warega, Kaum Daleum dan Lembaga Adat.
“Jadi ritual Seba Baduy 2021 diikuti 20 orang peserta. Sebanyak enam orang utusan dari Suku Baduy Dalam akan berjalan kaki sedangkan yang Baduy Luar biasanya naik kendaraan,” katanya.
Sementara, Kepala Desa atau Jaro Kanekes Saija menuturkan, pelaksanaan Seba Baduy 2021 dilakukan secara terbatas dan mematuhi protokol kesehatan karena masih pandemi Covid – 19.
“Dijadwalkan pemberangkatan peserta Seba Baduy Dalam dengan berjalan kaki, itu dilakukan hari Jumat 21 Mei 2021 (hari ini) sekitar pukul 05.00 WIB. Berangkat dari kediaman kepala desa menuju Kabupaten (Pendopo Bupati Lebak),” katanya.
Sebelum ke Pendopo Kabupaten Lebak, kata Saija ritual terlebih dahulu dilakukan di kantor Kecamatan Leuwidamar. Selanjutnya menuju kabupaten. Adapun peserta dari Baduy Luar menggunakan kendaraan sedangkan Baduy dalam berjalan kaki.
“Untuk ritual setor seba ke Ibu Gede (bupati) bisa dilakukan sekitar pukul 16.00 dan 18.00 WIB. Dilanjutkan menginap namun menyesuaikan sambil menunggu hasil musyawarah dengan Ibu Gede. Jika keadaan tidak memungkinakan atau ada perubahan kegiatan lanjutan,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, Seba Baduy akan dilanjutkan ke Pemrov Banten dengan teknis yang sama yakni Baduy Dalam berjalan kaki sementara Baduy luar naik kendaraan. Lantaran pandemi Covid, maka penekanan pun diterapkan guna menghindari penyebaran Virus dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Di Sabtu 22 Mei 2021 setelah menggelar ritual di Pendopo Pemkab Lebak, peserta Seba Baduy lanjut ke Provinsi Banten, dengan lokasi titik kumpul di Museum Banten. Untuk setor Seba Bapak Gede,” pungkasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post