SATELITNEWS.ID, LEBAK—Lima kampung di Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak pun turun tangan dengan mengirim 6.000 liter air bersih untuk menanggulanginya.
“Berdasarkan laporan yang kita (BPBD) terima, ada lima kampung di Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng yang mengalami krisis air bersih,” kata Febby, Rabu (13/10/2021). Febby mengatakan, setelah surat permohonam air bersih dari Desa Cibareno masuk, maka anggotanya langsung mengecek lokasi atas keberanan kondisi tersebut. Seletah dicek ternyata betul mereka mengalami krisis air bersih.
“Kita cek ke lokasi di sana ada lima kampung dengan jumlah penduduk 257 kepala keluarga kesulitan air bersih. Kita kirimkan dua tangki dengan kapasitas 6.000 liter air Selasa malam,” ujar Febby.
Menurut Febby, krisis air bersih di lima kampung itu bukan tanpa sebab. Saat ini wilayah setempat tak turun hujan dua bulan terakhir. Akibatnya membuat wilayah setempat mengalami kekeringan.
Situasi krisis air bersih bukan kali pertama terjadi di Bumi Multatuli. Sejumlah wilayah di Lebak kerap mengalami hal itu. Namun saat ini baru lima kampung di Desa Cibareno yang mengalami kondisi kekeringan air bersih. Maka agar mereka mendapatkan air bersih untuk menutupi kebutuhannya, BPBD Lebak langsung mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan hidup warga yang terdampak.
“Jadi tak turun hujan, makanya terjadi kekeringan yang berdampak krisis air bersih,” katanya. Febby berharap, masyarakat baik yang terdampak maupun daerah lainnya agar memanfaatkan air bersih secukupnya. Khawatir kekeringan terjadi kembali.
“Alhamdulillah, kita juga mensosialisasikan pemanfaatan air di saat kondisi kekeringan ini. Kita juga akan pantau terus di lima kampung yang terdampak itu. Begitupun di wilayah lainnya saya selalu berkoordinasi dengan para relawan BPBD yang tersebar du 28 kecamatan untuk memastikan kondisi baik itu bencana kekeringan maupun lainnya,”tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post