SATELITNEWS.ID, SERANG—Disdukcapil Kota Serang menutup seluruh pelayanan tatap muka. Begitupula dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang yang menutup seluruh perpustakaan dan menyetop layanan Perpustakaan Keliling (Pusling). Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kendati demikian, keduanya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui layanan aplikasi online. Untuk Disdukcapil, mereka menggunalan aplikasi Smartdukcapil untuk mengurus dokumen kependudukan. Sementara DPK Kota Serang menggunakan aplikasi E-Pusda. Keduanya dapat diunduh melalui PlayStore.
Berdasarkan pantauan di lokasi, loket pelayanan Disdukcapil yang biasanya dipenuhi oleh masyarakat yang hendak mengurus dokumen kependudukan seperti KTP, terlihat sepi. Hanya terlihat satu dua orang saja yang sedang mengurusi dokumen kependudukan.
Kepala Disdukcapil Kota Serang, Mamat Hambali, mengatakan pihaknya telah memberikan imbauan kepada masyarakat yang ingin membuat dokumen kependudukan, agar tidak datang langsung ke kantor Disdukcapil dan membuat permohonan secara online melalui aplikasi yang telah disediakan.
“Artinya bukan penghentian pelayanan, kalau pelayanan masih kami berikan dalam bentuk online, tapi kedatangan masyarakat ke Disdukcapil itulah yang kami batasi,” ujarnya kepada awak media di kantor Disdukcapil Kota Serang, Rabu (18/3)
Mamat mengungkapkan, kendati telah mengeluarkan imbauan untuk tidak mengurus dukumen kependudukan secara tatap muka, pihaknya tetap membukan beberapa loket pelayanan untuk masyarakat yang memiliki kebutuhan yang mendesak.
“Masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak seperti untuk persyaratan di rumah sakit, pembuatan BPJS dan pembuatan paspor bisa datang kesini. Kami akan tetap layani,” terangnya.
Selain membatasi pelayanan secara langsung, pihaknya juga menghentikan sementara kegiatan apel pagi dan sore serta senam Jumat yang selama ini telah rutin dijalankan.
“Kami juga menunda sementara kegiatan-kegiatan yang mengundang banyak orang, kegiatan-kegiatan tatap muka dan menyediakan hand sanitizer, ini untuk kebaikan bersama,” jelasnya.
Terpisah, Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil, mengaku telah menutup sementara perpustakaan Kota Serang dan pelayanan Pusling. Menurutnya, hal itu terpaksa dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Pusling dan perpustakaan daerah untuk sementara disetop. Kami juga membuat surat imbauan untuk perpustakaan sekolah supaya tidak melayani selama dua minggu kedepan agar mengurangi resiko penyebaran Covid-19,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa pengumuman pemberhentian sementara perpustakaan daerah serta Pusling telah disebarkan melalui berbagai spanduk yang disebar di kantor kecamatan.
“Tiap-tiap kecamatan kami pasang spanduk terkait dengan instruksi dari Walikota bahwa masyarakat Kota Serang dapat mengakses perpustakaan melalui E-Pusda. Diberikan juga gambar cara mendownload di play store dan cara memakainya,” ucapnya.
Ia pun bersyukur aplikasi E-Pusda telah ada sebelum adanya pandemi Covid-19. Sehingga akses literasi masyarakat dapat terus ada meskipun tidak langsung datang ke perpustakaan.
“Alhamdulillah E-Pusda sudah ada di tahun ini. Sehingga masyarakat juga bisa menggunakannya. Akses literasi masyarakat pun tetap terjamin” tandasnya. (dzh/bnn)
Diskusi tentang ini post