SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Abdul Rohman Hafid (32) terpilih menjadi juara inovator kampung tematik tahun 2020 yang diadakan oleh Bappeda Kota Tangerang. Pria yang berprofesi sebagai konsultan transfer teknologi ini berhasil membentuk Kampung Baca, bahkan jauh sebelum program kampung tematik dijalankan oleh Pemkot Tangerang.
Kampung Baca yang berada di RT 01/ 10 Kelurahan Benda, Kecamatan Benda berawal saat sepulang menimba ilmu di Jerman melihat kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Kondisi yang ditemui tak mencerminkan lokasi yang berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang Indonesia.
“Hati nurani terusik di tengah cerita warga yang tertangkap karena narkoba, anak-anak yang nongkrong setiap malam minggu tanpa diikuti dengan kegiatan positif, serta berbagai cerita keras dan tak bernilai menghantui setiap harinya,” ujar dia, kemarin.
Melihat kondisi tersebut, sebagai pemuda yang lahir dan besar di sana merasa terenyuh sehingga menggerakkan diri menciptakan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat untuk masyarakat. “Tahun 2013 mendirikan Rumah Berbagi Foundation yang fokus tiga bidang yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, Kampung Baca merupakan salah satu program dari bidang pendidikan,” kata dia.
Dijelaskannya, Kampung Baca pada awalnya adalah sebagai pusat belajar, perpustakaan umum, dan pusat pengembangan bakat. Pembangunan dan fasilitasnya mendapatkan dukungan dari PT Angkasa Pura II melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Saat itu upaya membangun Kampung Baca sempat mendapat pertanyaan dari berbagai pihak seperti PT Angkasa Pura II terkait keberlangsungan perpustakaan di tengah perkampungan. “Kemudian juga dari keluarga, kenapa bangun perpustakaan di tengah kampung sementara saat ini sudah era digital,” kata dia.
Diapun meyakinkan bahwa Kampung Baca yang didirikannya akan menjadi pintu gerbang memberikan pendidikan yang lebih luas ke masyarakat, sebab Kampung Baca tak hanya perpustakaan melainkan dilengkapi dengan pusat belajar dan pengembangan bakat. “Setelah disetujui pengajuan CSR Kampung Baca selesai dibangun dan diresmikan pada Desember 2018,” ujar dia.
Setelah berdiri bangunan Kampung Baca, pria yang pernah menerima beasiswa pendidikan di Amerika Serikat ini sempat kebingungan mencari buku, untuk menyiasatinya kemudian dibentuk relawan Kampung Baca. Tugasnya mengampanyekan donasi buku ke instansi pemerintah, swasta dan masyarakat, selain itu relawan juga menjemput buku sumbangan. “Buku-buku yang terkumpul jumlahnya mencapai 2.000 lebih buku,” ujar dia.
Dari perpustakaan, kegiatan masyarakat di Kampung Baca berkembang ke pusat belajar dan pengembangan bakat yang fokus kepada Pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kursus bahasa asing yang meliputi Bahasa Inggris, Arab dan Jerman, pelatihan public speaking, dan kesenian hadroh.
Selain program yang sudah berjalan, Abdul Rohman Hafid memiliki program satu keluarga satu sarjana. Dimana program akan dirasakan manfaatnya dan menjadi ikon Kampung Baca pada 10-20 tahun mendatang. Setelah sukses menjadi pusat pendidikan dan pengembangan bakat, awal tahun 2019 Kampung Baca diusulkan menjadi rintisan Kampung Tematik yang merupakan program Pemkot Tangerang.
Lingkup Kampung Baca kini menjadi lebih luas lagi yakni fokus ke isu kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dijelaskannya, Kampung Baca berdiri sebelum adanya program Kampung tematik, potensi yang dimiliki pun berbeda dengan yang sudah berdiri seperti Kampung Bekelir, dan lainnya. “Kampung Baca satu-satunya kampung tematik yang berbasis people, di sini membangun perubahan sosial,” ujar dia.
Program pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan adalah pesantren wirausaha, wadah tersebut membantu pelaku UKM menciptakan ide bisnis, membantu mentoring misalkan pelatihan kemasan, kemudian bisnis matching yakni terkait pemasaran produk. “Dengan di dukung oleh Kecamatan Benda, saat ini sudah kerjasama dengan 13 hotel yang berada di Benda, produk kreativitas warga pun masuk ke hotel-hotel,” katanya. (made)
Diskusi tentang ini post