SATELITNEWS.ID, TANGERANG —Jumlah warga Provinsi Banten yang positif terjangkit virus corona melonjak. Data Pemerintah Provinsi Banten melalui situs infocorona.bantenprov.go.id yang dilihat kemarin pukul 21.30 wib menyebutkan 10 warga Banten dinyatakan positif corona, 2 diantaranya meninggal dunia.
Pemprov Banten juga menyebutkan sebanyak 144 warganya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). 93 orang diantaranya masih dipantau serta 51 orang sembuh.
Sebanyak 30 orang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) di provinsi Banten. 25 masih dirawat sedangkan 5 lainnya dinyatakan sembuh. 11 PDP dari Kota Tangerang hingga kemarin masih menjalani perawatan. Demikian juga dengan 6 PDP Kabupaten Tangerang, 6 PDP Kota Tangsel dan 2 PDP Kabupaten Pandeglang. Dua orang PDP dari Kabupaten Serang dinyatakan sembuh. Sama halnya dengan 2 PDP Kabupaten Tangerang dan 1 PDP Kota Tangsel.
Lonjakan pasien positif corona berasal dari Kabupaten Tangerang. Pada pengumuman sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim menyebutkan 1 warga Kelapa Dua dan 1 warga Curug Kabupaten Tangerang positif corona. Namun kemarin, Pemprov Banten menyatakan terdapat 5 warga Kabupaten yang positif terinfeksi virus corona. Dua pasien positif corona berasal dari Kota Tangerang Selatan. Satu lainnya merupakan warga Kota Tangerang. Dengan demikian sebanyak 8 warga Banten positif Covid -19. Situs tersebut juga mengungkapkan ada dua warga Banten yang meninggal dunia akibat virus corona. Keduanya berasal dari Kota Tangerang Selatan.
Kepala Bidang Aplikasi, Informatika dan Komunikasi Publik Diskominfo Banten Amal Herawan kemarin menyatakan situs informasi Corona dibuat untuk mencegah kesimpangsiuran informasi, khususnya di Banten. Data yang disampaikan terkait perkembangan Corona mulai dari pasien PDP, ODP dan positif terjangkit.
“Ini untuk mencegah kesimpangsiuran informasi kesiapsiagaan di Banten,” kata Amal Herawan, kemarin.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi mengatakan sebanyak 56 warganya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 9 orang.
Hendra mengatakan puluhan warga yang masuk kategori ODP melakukan perjalanan ke negara yang terpapar. Pemantauan dilakukan sejak warga tiba di bandara hingga 14 hari ke depan.
“56 orang masuk dalam daftar pemantauan di Kabupaten Tangerang. 24 orang masih dipantau dan 32 kita nyatakan sembuh, karena telah melewati masa inkubasi selama 14 hari. Artinya tidak ada gejala sakit atau apapun,” jelas Hendra.
Hendra menuturkan warga yang masuk status pemantauan melakukan perjalanan dari Malaysia, Korea Selatan, Singapura dan Tiongkok daratan. Selain pemantauan, juga ada yang masuk daftar pengawasan, yakni mereka yang sudah mengalami gejala sesak nafas, demam, radang tenggorokan, batuk, flu, dan radang paru-paru.
“Mereka baru terduga terjangkit corona. 56 orang ini dipantau dengan didatangi langsung oleh petugas medis atau berkomunikasi dengan WhatsApp. Mereka diambil sampel darah dan swab tenggorokan. Sudah kita rawat ke RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan. Baik yang pengawasan ataupun pemantauan itu masuk suspect,” ungkap Hendra.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengungkapkan sebanyak 64 warganya masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 11 lainnya dikategorikan Pasien Dalam Pemantauan (PDP). 1 orang dinyatakan positif.
“Hingga siang ini, kami ingin sampaikan bahwa jumlah warga Tangerang Selatan yang terpapar virus corona dalam tiga kategori yakni OPD, PDP dan positif berjumlah 76 orang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono dalam keterangannya, kemarin.
Tulus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, menjalankan aktifitas di dalam rumah sesuai dengan anjuran Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Dinas Kesehatan pun terus melakukan koordinasi dengan seluruh Rumah Sakit yang ada dalam pendataan terhadap warga yang melakukan perjalanan dari luar negeri maupun mengalami gejala yang masuk dalam virus corona. Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah melakukan upaya penanganan virus corona yang kini sudah masuk darurat dengan melakukan pengalokasian anggaran secara khusus.
Sementara itu, perkembangan kasus virus Corona di tanah air semakin meluas dengan jumlah kasus meninggal terus bertambah. Hingga kemarin, ada 19 kasus kematian akibat virus COVID-19 di Indonesia. Sedangkan pasien positif virus corona menjadi 227 kasus.
Sebelumnya, sempat terjadi data yang simpang siur soal kasus kematian antara data pemerintah dan data di sejumlah daerah. Itu karena data pihak rumah sakit di daerah belum sinkron dengan pemerintah pusat.
“Namun kami laporkan kasus meninggal ada permasalahan setelah recek pagi tadi dan koordinasi ini, maka ternyata beberapa RS belum lapor kasus kematian sejak 12 Maret sampai 17 Maret,” kata Juru Bicara Pemerintah Untul COVID-19 Achmad Yurianto, Rabu (18/3).
Tapi per Rabu (18/3), Yurianto memastikan, total yang meninggal yakni 19 jiwa. Dan paling banyak dari Jakarta. “Itu karena Jakarta banyak pintu masuk dan sangat luas,” katanya.
Data pasien positif virus corona yang meninggal antara lain Bali 1 kasus meninggal, Banten 1 kasus meninggal, DKI Jakarta 12 kasus, Jawa Barat 1, Jawa Tengah 2 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Sumatera Utara 1 kasus.
“Data kasus kematian ini sudah di-upgrade sampai 18 Maret siang ini,” tandasnya.
Perkembangan kasus pasien positif juga terus bertambah. Pada periode sampai 18 Maret 2020, jumlah kasus positif bertambah 55 kasus baru. Sehingga totalnya menjadi 227 kasus positif.
“Jumlah kasus yang sudah jadi negatif, sembuh dan pulang secara akumulataif kami laporkan 11 orang pulang,” katanya.
Sebelas orang yang sembuh tersebut di antaranya, 1 kasus dari Banten, 9 kasus dari Jakarta, dan 1 kasus dari Jawa Barat. Sedangkan jumlah yang positif itu belum termasuk jumlah pasien yang dikarantina di rumah secara mandiri. (alvian/jarkasih/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post