SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tangerang menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Ruang Pertemuan Delima, Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, Kamis (28/7/2022). Tiga program menjadi fokus pembahasan dalam rakor ini, yaitu program 1 rekening 1 pelajar, pengembangan UMKM Maggot dan pengembangan website TPAKD.
Asisten Daerah (Asda II) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang, Yusuf Herawan mengatakan, dalam rapat koordinasi ini ada beberapa program yang menjadi pembahasan. Pertama, kata dia, terkait program 1 rekening 1 pelajar, yang saat ini sedang dievaluasi TPAKD bersama OJK.
“Alhamdulillah, dari 2021 sudah berjalan program 1 rekening 1 pelajar. Namun, kemarin terkendala Covid-19, karena pelajar rata-rata belajar secara daring atau online. Sekarang sudah tatap muda, Insya Allah program 1 rekening 1 pelajar ini setelah kita evaluasi akan kita tingkatkan kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan yang menaungi SD dan SMP, serta Kantor Kementerian Agama atau Kemenag yang menaungi madrasah. Alhamdulillah ini sudah siap,” ujar Yusuf, usai Rakor.
Lanjut Yusuf, program kedua yang dibahas yakni pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten TAngerang. Khususnya, UMKM di bidang budidaya maggot. “Untuk budidaya maggot, kita dapat support dari OJK serta ada pendampingan Perguruan Tinggi (PT) dan universitas. Budidaya ini akan kita optimalkan lagi di beberapa lokasi yang menjadi pilot project kita di lapangan,” jelasnya.
Yusuf menegaskan, setelah rapat ini akan ada langkah berikutnya yang langsung ke teknis. Nantinya akan melibatkan dinas-dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemda Kabupaten Tangerang dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Termasuk dari perbankan juga seperti BJB dan BPR untuk mendukung program kita,” tandasnya.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Tangerang, Nurjannah Endah Rahayu, didampingi Analis Kebijakan Perencanaan dan Pengawasan Ekonomi Mikro, Faisal Rizki menambahkan, untuk percepatan Satu Rekening Satu Pelajar dengan BJB, pihaknya akan melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan dan BJB. “Target kami tingkat SD dan SMP, semua pelajarnya punya rekening,” ujarnya.
Kemudian untuk budidaya maggot kata Nurjannah, ada akademisi yang melakukan pendampingan dari sisi nilai, pembukuan atau keuangan sampai dengan implementasi atau keberlangsungan budidaya maggot. “Nantinya juga ada pembuatan aplikasi untuk tabungan anggota pembudidaya maggot. Nanti mereka bisa kita link kan dengan lembaga keuangan untuk mengajarkan cara menambung atau bisa mendapatkan pinjaman permodalan,” ucapnya.
Selain itu kata Nurjannah, di Rakor juga dibahas pengembangan web dalam rangka penyampaian informasi kegiatan TPAKD di Kabupaten Tangerang. “Kita berharap bisa mendapatkan TPAKD Award dari OJK tahun ini,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen (EPK), dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Sabarudin mengatakan, OJK dalam hal ini berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), lembaga jasa keuangan, akademisi dan lain sebagainya. “Selama TPAKD ada maka OJK akan terus berkolaborasi,” tegasnya.
Menurut Sabarudin, program-program yang dibahas dalam Rakor sangat bagus. Mulai dari program Satu Rekening Satu Pelajar atau KEJAR, sebagaimana amanah Presiden Jokowi menjadikan anak-anak muda entrepreneur kedepannya, maka itu tidak bisa lepas diawali dari kepemilikan rekening di bank.
“Serta untuk mempersiapkan mereka menjadi nasabah bank dan bank juga punya data base, jadi bisa terhubung. Ini tidak cuma kali ini tapi ini untuk masa depan juga,” ucapnya.
Kemudian program UMKM, kata Sabarudin, sudah banyak yang berkecimpung di UMKM, kemudian OJK bersama TPAKD menguatkan dengan UMKM maggot. “Kita berharap kedepannya bisa terus menciptakan UMKM-UMKM baru. Bahkan menjadi lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang terpingirkan, yang tidak punya pendidikan, mungkin mantan napi, orang tua, penyandang disabilitas dan lainnya,” paparnya.
Bahkan dengan UMKM Maggot ini lanjut Sabarudin, juga bisa membantu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta sesuai dengan visi dan misi Bupati Tangerang. “UMKM Maggot ini sesuai kondisi terkini, masuk dalam ekonomi hijau dan itu sustainable atau berkelanjutan, sepanjang sampah masih ada,” tandasnya.
Sedangkan untuk masalah website TPAKD, Sabarudin sangat mendukung, karena bisa menjadi media informasi terkait pelaksanaan program TPAKD yang sudah dilakukan maupun yang belum terlaksana. “Ada banyak kegiatan sepanjang tahun, dan itu bisa masuk semua laporannya di web tersebut,” pungkasnya. (adv)