SATELITNEWS.COM, LEBAK—Sejumlah pingsan akibat berdesakan akibat tak kuat ikut antre demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) dampak kenaikan harga bahan bakat minyak (BBM) di Kantor Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (03/12/2022) itu harus menjadi bahan evaluasi agar penyaluran bantuan tersebut tidak dilakukan di satu titik.
Salah seorang warga Desa Rangkasbitung Timur Sari menyayangkan penyaluran BLT BBM ini dilakukan satu titik khususnya di wilayah kota. Sebab, yang mengambil bantuan dari pemerintah tersebut tidak hanya warga Rangkasbitung melainkam dari sejumlah kecamatan.
“Sebaiknya bantuan tersebut harus dijadwal jangan disalurkan secara bersamaan. Yang ngambil (bantuan) bukan hanya Rangkas, tapi dari beberapa kecamatan lainnya. Harusnya kan satu-satu dulu,” kata Sari, Minggu (04/12/2022).
“Untuk pemerintah dan petugas niatnya baik, tetapi kalau penyalurannya sekaligus seperti ini, yang jadi korban warga juga, alangkah baiknya secara bertahap saja, supaya enggak membludak lagi,” pinta ibu dua anak ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian serupa juga tidak hanya di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, melainkan juga terjadi di Kecamatan Malingping. Sedikitnya lima orang juga dilaporkan pingsan akibat membludaknya keluarga penerima manfaat (KPM).
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lebak, Eka Darmana Putra mengaku terkait waktu penyaluran itu kewenangan pihak BJB selaku penyalur. Artinya, Dinsos hanya menerima laporan jika penyaluran BLT BBM tahap dua selesai dilakukan. “Itu dari BJB yang menjadwalkan sebagai bank penyalur,” kata Eka saat dihubungi melalui teleponnya oleh wartawan. “Penyaluran Bansos BLT BBM APBD tahap II, yang menyasar sebanyak 7.325 KPM melalui layanan bank BJB,” timpal Eka.
Eka menduga, membludaknya KPM hingga berjatuhan pingsan tidak terlepas dari minimnya petugas bank yang membuat penyaluran BTL BBM tersebut disebar hanya di empat titik saja yakni Kecamatan Rangkasbitung, Cipanas, Malingping dan Kecamatam Bayah. “Soal penyaluran dan membludaknya warga dan banyak korban pingsan, kami (Dinsos) hanya menjadi pendamping saja,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post