SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang mengancam akan menghentikan suplai air kepada 9.000 pelanggan wilayah I Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang. Ancaman itu merupakan buntut kebocoran pipa jaringan distribusi utama (JDU) milik Perumdam TKR di Kelurahan Tanah Tinggi yang telah menyebabkan terhentinya pasokan air bersih kepada ribuan warga Kota Tangerang selama dari dua pekan terakhir.
Direktur Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar menyatakan rencana penghentian jaringan suplai air kepada Perumda Tirta Benteng itu sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian serah terima pelanggan sekitar setahun lalu. Dalam perjanjian itu, Perumda Tirta Benteng akan menyediakan JDU sendiri untuk melayani eks pelanggan Perumdam TKR di wilayah Modernland, Bumi Mas Raya, Premier Park, Kompleks Kehakiman di Tanah Tinggi yang jumlahnya sekitar 9.000 sambungan langsung.
Sofyan menyatakan, penghentian suplai air juga bertujuan agar Perumdam TKR dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Dasana Indah, Kelapa Dua, serta Kecamatan Curug. Suplai air kepada warga di wilayah tersebut menggunakan air bersih yang bersumber dari intake Cikokol.
“Dengan begitu, kami bisa lebih memaksimalkan suplay air untuk masyarakat di wilayah Dasana Indah, Kelapa Dua, serta Curug yang sumber suplay air bersihnya dari intake Cikokol,” ungkap Sofyan Sapar dalam keterangan resminya, Selasa (10/1).
Sofyan menjelaskan Perumdam TKR sudah mulai memperbaiki kebocoran pipa pipa JDU di bawah rel kereta api Tanah Tinggi sejak Selasa (10/1). Perbaikan pipa bocor tersebut juga akan berdampak pada layanan air bersih kepada pelanggan Perumda Tirta Benteng di wilayah Modernland, Bumi Mas Raya, Premier Park, Kompleks Kehakiman di Tanah Tinggi.
“Sebelumnya masyarakat di wilayah tersebut sebagai pelanggan kami di wilayah satu, tapi sudah kami serahterimakan ke Perumda Tirta Benteng beberapa waktu yang lalu. Sehingga bukan pelanggan Perumdam Tirta Kerta Raharja lagi, sehingga bukan menjadi tanggungjawab kami lagi jika terjadi gangguan layanan dan lain sebagainya,” tegasnya.
Dengan perbaikan pipa tersebut, lanjutnya, Perumdam TKR akan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah sekitar Bandara Soekarno-Hatta, serta suplay air ke PAM Jaya, perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk wilayah Warung Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan kami di wilayah Bandara Soekarno Hatta, serta pelanggan PAM Jaya di wilayah Warung Gantung, Cengkareng, karena selama perbaikan pipa bocor itu, akan terjadi gangguan layanan air bersih. Semoga perbaikan pipa ini bisa lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan,” ucapnya.
Menurut Sofyan, perbaikan pipa oleh teknisi ahli itu akan memerlukan waktu sekitar 14 hari. Dia menerangkan pipa JDU yang bocor tersebut adalah instalasi yang terpasang sejak periode awal berdirinya Perumdam TKR yang saat itu bernama Water Leideng Bedryf pada tahun 1923. Dalam artian, pipa itu terpasang pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Saat itu, fungsi JDU tersebut mengalirkan air dari intake Babakan ke Batavia, atau Jakarta saat ini.
Seiring dengan berjalannya waktu serta bertambahnya lajur kereta api listrik di atasnya menjadi double track, tekanan terhadap pipa tersebut pun meningkat. Sehingga seiring dengan umur pipa yang sudah tua, akhirnya mengalami kebocoran.
“Sehingga kami akan mengganti pipa yang bocor tersebut dengan pipa yang kualitasnya lebih baik untuk saat ini,” imbuhnya.
Perbaikan itu dilakukan satu hari setelah Sofyan Safar ditelpon Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Senin (9/1). Arief meminta perusahaan tersebut mempercepat proses perbaikan instalasi pipa yang bocor di jalur kereta api Tanah Tinggi.
“Kebocoran pipa yang deket rel kereta gimana progresnya pak? Karena banyak masyarakat kota yang terdampak, katanya izinnya sudah keluar ya? ” ujar Arief kepada Dirut Perumdam TKR melalui sambungan telepon, Senin (9/1).
Dalam kesempatan itu, Arief juga menawarkan bantuan kepada Perumdam TKR agar pekerjaannya bisa cepat diselesaikan, mengingat banyak warga yang terdampak.
“Rencananya berapa hari pengerjaannya ya? Kalau ada yang bisa kita bantu kita bantu pak ya, biar masyarakat bisa kita layani. Nanti koordinasi dengan Pak Marya. Kalau siang ini bisa dikerjain nyicil biar lebih cepat, ” tuturnya.
Selain perbaikan pipa bocor, Perumdam Tirta Benteng bekerja sama dengan Perumdam TKR juga melakukan peralihan suplai air atau interkoneksi terhadap sejumlah wilayah yang terdampak, Selasa (10/1). Humas Perumdam TB, Syarif Hidayatullah menyatakan setelah peralihan suplai tersebut, sekitar 2.000 pelanggan sudah mendapatkan air bersih secara bertahap.
“Kurang lebih 2000-an pelanggan. Sekarang kita melakukan interkoneksi peralihan suplai air di beberapa wilayah Sukaasih, Sukarasa, Sukasari, Jalan TMP Taruna, Jalan A. Yani dan Jalan Benteng Makasar. Tanah Tinggi sudah lebih dulu,” katanya.
“Ini lagi uji coba di Sukasari. Jadi, kan, dulu pakai air TKR. Jadi, sekarang palep-palepnya kita tutup. Interkoneksi itu menutup suplai air dari pipa TKR dialihkan ke pipa Perumdam TB,” lanjutnya.
Namun, kata dia, masih terdapat sejumlah wilayah yang belum terkoneksi dengan pipa miliknya lantaran masih terbentur ijin oleh pihak developer.
“Tapi, memang masih ada beberapa wilayah yang belum terkoneksi seperti di wilayah Moderland, kita punya kendala belum mendapat izin dari developer,” jelasnya.
Sementara itu Anggota DPRD Kota Tangerang Saiful Millah menanggapi kebocoran pipa JDU yang terjadi sejak 26 Desember 2022 lalu. Politisi Partai Golkar itu menyatakan perlu ada keberanian duduk bersama antara dua kepala daerah antara Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang. Pasalnya, kebocoran pipa JDU itu melibatkan keduanya. Untuk diketahui pipa JDU milik Perumdam TKR Kabupaten Tangerang yang mengalami kebocoran mengalirkan air bersih kepada pelanggan Perumdam TB Kota Tangerang.
“Ya, kalau perlu Perumdam TB dan Perumdam TKR duduk bareng, bahkan owner-nya Wali Kota dan Bupati turun tanganlah. Owner-nya bisa mengingatkan ke dua direktur itu terhadap kebocoran, agar bisa kembali normal. Jangan sampai masyarakat nggak bisa mandi, minum harus belanja. Gak boleh, ini jaman sulit, ekonomi rumit, masyarakat sedang susah, jadi jangan diganggu dengan permasalahan air juga,” ujar Saiful, Selasa (10/1).
Saiful juga mendesak agar Perumdam TKR segera melakukan perbaikan terhadap pipa JDU mereka yang bocor di Kelurahan Tanah Tinggi. Dia meminta perusahaan plat merah itu tidak berlambat-lambat dalam melakukan perbaikan karena sudah dua pekan rakyat Kota Tangerang terlantar.
“Perbaikilah. Jangan sudah ribuan pelanggan terlantar, sikap dan tindakan lambat. Kita mohon ke teman-teman TKR tetap tunjukkan sikap kesatrianya. Jalan satu-satunya percepat itu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dirut Perumdam Tirta Benteng Sumarya menerangkan bahwa kebocoran pipa PDAM tersebut sudah terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Hal itu berdampak pada terhentinya pasokan air ke 9.000 pelanggan termasuk pelanggan yang ke Jakarta. Karena kebocorannya berada di bawah rel kereta maka diperlukan surat izin dari PT KAI.
“Jadi itu jaringannya punya Perumdam TKR. Infonya mereka butuh dua minggu untuk perbaikan. Mudah-mudahan segera diperbaiki dan pelayanan normal lagi, “ jelasnya. (mg3/gatot)
Diskusi tentang ini post