SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Sebanyak 711 sarang tawon yang tumbuh subur di pemukiman warga dimusnahkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Ratusan sarang tawon ini merupakan hasil pemusnahan BPBD sepanjang tahun 2022 silam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, bahwa sarang tawon banyak tumbuh subur di pemukiman warga. Sehingga, sangat menganggu aktivitas masyarakat.
“Sebanyak 711 (sarang tawon) sepanjang tahun 2022, sarang tawon yang tumbuh di rumah-rumah warga kami musnahkan. Dengan cara diambil terlebih dahulu sarangnya, lalu dibakar,” kata Ujat kepada Satelit News, Senin (23/1).
Ujat menjelaskan, sarang tawon yang dimusnakan adalah jenis tawon predator, bukan tawon penghasil madu. Nama tawon tersebut sering dikenal sebagai Tawon Vespa Affinis. Lanjutnya, tawon tersebut dinilai sangat berbahaya, apabila menyengat secara berkelompok.
“Tawon ini memiliki racun, tapi kalau hanya menyengatnya sendirian tidak akan bahaya. Tetapi, kalau nyerangnya secara berkelompok, jelas akan sangat berbahaya,” katanya.
Lanjut Ujat, sementara untuk bencana lainnya seperti banjir, longsor atau pergerakan tanah, gempa bumi, angin puting beliung, pohon tumbang, banjir rob dan rumah roboh, terjadi sebanyak149 kali kejadian. Namun yang terbanyak adalah kejadian pohon tumbang dengan jumlah kasus sebanyak 59 kali kejadian.
“Dari total 149 peristiwa bencana di sepanjang tahun 2022, bulan Januari menjadi bulan paling banyak terjadi bencana. Dengan jumlah kebencanaan sebanyak 24 kali di bulan Januari,” katanya.
Kemudian, disusul oleh dengan kejadian banjir sebanyak 51 kali kejadian, selanjutnya angin puting beliung sebanyak 18 kali kejadian, banjir rob sembilan kali kejadian, tanah longsor tiga kejadian, gempa bumi satu kejadian dan rumah roboh 17 kali kejadian.
Ujat menyebutkan, berdasarkan data tersebut, jumlah kerugian akibat bencana alam dan non alam, itu berdampak dan merugikan korban manusia baik secara materil dan imateril.
“Secara akumulatif kerugian belum bisa kita taksir, karena itu di instansi lain. Tapi kalau untuk properti yang terdampak banjir, biasanya didominasi peralatan rumah tangga itu yang biasanya banjir dadakan, tanggul jebol dan sebagainya, sehingga masyarakat tidak dapat mengantisipasi,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya pun mengimbau agar masyarakat dan seluruh pihak terkait untuk tetap waspada. Mengingat di daerah Kabupaten Tangerang sendiri saat ini masih ada beberapa bencana musiman yang sering terjadi. “Kami terus mengimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post