SATELITNEWS.COM, RANGKASBITUNG—Angka kehamilan di Kabupaten Lebak meningkat pasca adanya kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) di tengah pandemi Covid-19 selama tiga bulan ke belakang. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, ada 6.173 orang perempuan di Lebak hamil.
Kepala Seksi Kesda dan Gizi Dinkes Lebak, Nurlaela Sari mengatakan, selama WFH tidak menutup kemungkinan pasangan suami istri banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga lainnya. Momen tersebut, dimanfaatkan dengan baik pasutri. “Bulan Maret tercatat 2.081 orang, kemudian pada bulan April turun 1.999 orang. Nah di bulan Mei memang meningkat tapi tidak signifikan sebanyak 2.093 orang,” ujar Nurlaela Sari saat ditemui di Dinskes Lebak, kemarin.
Nurlela menjelaskan, usia kehamilan yang dilaporkan dari 42 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di bawah tiga bulan dari 28 kecamatan, Rangkasbitung menjadi wilayah tertinggi angka kehamilannya.”Melihat data di bulan Mei, sebagian dari angka kehamilan itu kemungkinan pasangan berhubungan saat masa WFH. Kecuali angka kehamilan di bulan Juni ya, maka itu pasti di masa WFH,” jelasnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 bisa ikut mempengaruhi meningkatnya angka kehamilan. Karena mungkin saja, sambung Nurlaela, banyak ibu yang takut atau menunda datang ke puskesmas untuk melakukan pemasangan KB.”Ya diakui di tengah pandemi, masyarakat lebih takut ke fasilitas kesehatan puskesmas maupun klinik kalau dirasa sakitnya biasa saja, kecuali memang dirasa sudah urgen, baru mereka (masyarakat-red) pergi ke faskes,” tuturnya.
Ketakutan atau menunda dulu untuk datang ke Puskesmas, membuat para ibu – ibu yang masih usia produktif hamil kebablasan. Terlebih, sejak pandemi Covid-19 tidak ada aktivitas posyandu.”Begitu juga mungkin ibu-ibu yang harusnya jadwal memasang KB atau ulang KB. Mungkin karena dirasa tidak terlalu penting di tengah kondisi seperti ini akhirnya tidak dilakukan dan akhirnya hamil,” paparnya.
Ia mengimbau kepada ibu-ibu agar tidak perlu takut. Warga bisa menghubungi bidan desa untuk berkonsultasi mengenai pemasangan KB.”Saran kami memang kalau bisa ditunda dulu kehamilan dengan KB. Janjian dengan bidan desa agar bisa datang ke rumah untuk mengonsultasikannya atau datang ke fasilitas kesehatan tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Sementara Kepala Dinkes Lebak, Triatno Supiyono menambahkan, kepada ibu hamil untuk bisa terus melakukan kontrol kandungannya ke paskes terdekat.”Harapan kita baik si jabang bayi atau ibunya dalam kondisi sehat,” kata singkatnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post