SATELITNEWS.COM, SERANG—Presiden Joko Widodo menunjukkan kekecewaannya terhadap debat ketiga Pillpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu (7/1/2024) malam. Dia meminta agar KPU melakukan format ulang untuk debat Capres berikutnya.
“Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga (berlangsung) hidup. Saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang,” ujar Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024). “Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi,” tegasnya.
Jokowi menilai debat kurang menampilkan substansi dan visi para Capres. “Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa,” lanjut Jokowi.
“Tapi kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” tuturnya.
Menurut Jokowi, dengan berbagai hal yang disampaikannya tadi kemungkinan ada banyak orang kecewa dengan jalannya debat tersebut. “Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” ujarnya.
Debat ketiga Pilpres 2023 diikuti oleh Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Tema debat: pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik, dan politik luar negeri.
Sementara itu, hasil polling Litbang Kompas selama debat berlangsung mencatat 63,3 persen dari responden survei menonton acara debat, baik sendiri, bersama keluarga, maupun menonton bersama dengan kawan atau komunitas.
Polling menunjukkan dari 2.959 kata yang diucapkan Anies dalam durasi selama 25 menit 9 detik, yang tampak paling dominan diucapkan adalah ”Indonesia”, ”pertahanan”, dan ”negara”.
Kata ”rakyat”, ”pertahanan”, dan ”negara” menjadi yang tertinggi dilontarkan Prabowo, dari total 2.441 kata yang diucapkan dalam durasi selama 25 menit 23 detik.
Kata ”pertahanan” juga menjadi yang paling sering diucapkan Ganjar Pranowo di samping kata ”data” dan ”negeri”. Ketiga kata ini menjadi bagian paling dominan dari 3.174 kata selama 25 menit 48 detik durasi berbicara.
Pola diksi yang paling dominan ini menunjukkan pertahanan paling mendapat perhatian dalam jalannya debat dibandingkan dengan aspek lain, yakni hubungan internasional, keamanan, politik luar negeri, geopolitik, dan globalisasi.
Polling didasari tiga aspek penilaian: kemampuan menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, penguasaan masalah yang didiskusikan, serta penampilan kandidat di atas panggung, termasuk pakaian, sikap, dan ekspresi.
Penampilan menjadi yang paling positif dinilai masyarakat terhadap Ganjar, dengan skor 7,8. Sementara dalam aspek penguasaan masalah dan kemampuan menjawab pertanyaan, Ganjar mendapat skor 7,4.
Penampilan Anies berada di angka 7,8. Aspek cara menjawab pertanyaan oleh Anies setara dengan Ganjar, dengan skor 7,4. Sementara capaian skor pada aspek penguasaan materi sebesar 7,2.
Pada aspek penguasaan materi dan penampilan, nilai yang diberikan responden untuk Prabowo di angka 6,9 dan 7,1. Cara Prabowo dalam menjawab pertanyaan juga relatif senada, yaitu di angka 6,9.
Dengan demikian, Ganjar mendapatkan nilai 7,4 dalam poin menguasai permasalahan, Anies Baswedan 7,2 persen dan Prabowo Subianto 6,9 persen.
Dalam poin ‘menjawab pertanyaan dengan benar dan lugas’, Ganjar dan Anies sama-sama mendapat nilai 7,4. Prabowo di posisi buncit dengan 6,9 persen.
Terkait penampilan capres, tingkat kepuasan pada penampilan Ganjar 79,7 persen, Anies 71,4 persen, dan Prabowo 48,9 persen.
Polling dilakukan pada 7 Januari 2024 pukul 19.30-20.00 WIB. Melibatkan 210 responden dari seluruh Indonesia melalui wawancara. Sampel ditentukan secara acak dari responden, sesuai proporsi jumlah penduduk di setiap provinsi. Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.(bbs/san)
Diskusi tentang ini post