SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) didemo puluhan orang, Rabu (10/7/2024), imbas peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Aksi diinisiasi oleh Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) yang berisikan 13 lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Para pengunjuk rasa tak hanya memprotes kebocoran data, mereka juga menuntut Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur karena dianggap tidak bertanggung jawab. “Mundur, mundur, mundur si Budi, mundur si Budi sekarang juga,” nyanyi seorang peserta aksi.
Akamsi digawangi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Blok Politik Pelajar (BPP), juga Indonesian Corruption Watch (ICW).
Aliansi ini juga terdiri dari Interpelago UIN Jakarta, Jemari IKJ, Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Lokataru Foundation, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Direktur Eksekutif Safenet Nenden Sekar Arum menyoroti kursi Menkominfo di rezim Joko Widodo yang kerap diisi oleh pejabat tak kompeten. “Kita bisa melihat dari track record sebelumnya, Menteri Kominfo itu selalu diisi oleh orang-orang yang berbagi jatah, bukan dari orang-orang yang punya kapasitas, baik dalam konteks teknologi informasi maupun komunikasi,” jelas Direktur Eksekutif Safenet Nenden Sekar Arum.
Budi merupakan orang dekat Jokowi yang berstatus sebagai Ketua Relawan Pro Jokowi. “(Kami) menuntut Jokowi sebagai presiden yang menunjuk Menteri Kominfo yang mengisi jabatan kominfo strategis ini dengan orang-orang yan kapabel,” ungkapnya.
Selama 10 tahun Jokowi menjabat, kursi Menkominfo sudah 2 kali berganti. Menkominfo pertama era Jokowi adalah Rudiantara, seorang profesional di bidang telekomunikasi dan pernah berkarier di Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata), dan Telkom. Rudiantara lalu digantikan oleh politikus Partai Nasdem, Johnny G. Plate, yang belakangan divonis 15 tahun penjara dalam kasus korupsi proyek menara BTS 4G Kominfo.
Plate lalu digantikan oleh eks Menkopolhukam Mahfud MD sebagai pelaksana tugas, sebelum jabatan definitif diberikan Jokowi untuk Budi Arie yang masih menolak mundur sampai sekarang. “(Kami) mendorong Budi Arie sebagai Menteri Kominfo untuk mundur dari jabatannya karena selama ini kita melihat ada ketidakbecusan saat dia jadi menteri,” tegas Nenden.
Menurut Nenden, Akamsi juga tengah mengumpulkan korban dari dibobolnya PDNS 2. “Harapannya itu bisa jadi dasar buat kami dan tim advokasi lainnya untuk menyusun bentuk tanggung jawab lain dari negara,” ujar dia.
Dengan data korban jebolnya PDNS 2 itu, Nenden mengatakan bahwa pihaknya bakal melakukan gugatan terhadap pemerintah. “Kemungkinan kita akan melakukan gugatan kepada pemerintah dan kepada Menkominfo dan presiden atas kelalaian tersebut,” tegasnya.
Dalam aksinya, para demonstrans memasang tap art bertulis “Buang Budi” menggunakan lakban kuning, disertai aksi simbolik seorang demonstran memakai topeng berwajah Budi Arie yang sedang buang air besar di kloset sambil membaca koran.
Ada pula aksi simbolik para demonstran membentangkan baliho di depan kantor Kemkominfo berisi “Surat Keputusan Warganet” memecat Budi Arie. Demonstran lain meniup peluit sembari memampangkan gabus merah berukuran besar yang diperagakan layaknya kartu merah yang ditujukan buat Budi.
“Apakah kita mempercayai hacker akan menghapus data-data yang sudah mereka ambil, yang sudah mereka curi? Tidak ada yang tahu, kan. Ketahanan data sudah menjadi salah satu kedaulatan negara,” kata demonstran lain. “Back-up saja tidak dilakukan, password saja Admin1234,” tambahnya.
Sebelum membubarkan diri, mereka memasukkan topeng wajah Budi Arie ke dalam kloset yang mereka bawa. (bbs/san)