SATELITNEWS.COM, LEBAK— Per tanggal 18 September 2024, ada sejumlah perubahan keluar masuk serta peron penumpang di Stasiun Rangkasbitung. Perubahan tersebut sempat membuat penumpang kebingungan lantaran belum terbiasa.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta (BTP) mulai menerapkan switch over (SO). SO dilakukan sebagai bagian dari pengembangan stasiun ultimate. Arus keluar masuk penumpang dan jalur disesuaikan kembali.
Beberapa perubahan dalam SO kesatu pembangunan Stasiun Rangkasbitung akan mengaktifkan jalur baru V, VII, 8, dan 9. Kemudian, Jalur III dan IV eksisting dinonaktifkan. Kemudian, KRL dari jalur III dan IV berpindah ke Jalur V dan VII.
Untuk arus masuk penumpang juga mengalami perubahan. Para penumpang awalnya masuk dan keluar melalui lobi utama di sebelah barat. Setelah SO pertama, pintu masuk dan keluar penumpang berpindah ke sisi timur di bangunan lama stasiun dekat pintu masuk dan keluar penumpang kereta lokal.
Perubahan juga terjadi pada peron untuk naik dan turun penumpang. Awalnya, turun naik KRL di Jalur 1 dan 2. Kini pindah ke jalur 5, 7 dan 9. Selanjutnya, ada beberapa fasilitas sementara yang disiapkan mulai dari passenger crossing, area toilet, mushola dan loket sementara.
Sejumlah penumpang di Stasiun Rangkasbitung mengaku mengalami sedikit kebingungan ketika pertama kali datang ke stasiun. Seperti yang disampaikan oleh Fajri. Kendati begitu, kebingungannya terbantu dengan banyaknya petugas yang berjaga dan aktif mengarahkan para penumpang di stasiun.
“Awalnya tadi bingung kok di arahin ke sini. Tapi banyak petugas jadi ya sama aja kok. Tapi paling tadi itu di peronnya kalau bisa dipanjangin lagi. Soalnya penumpang di beberapa gerbong tidak kebagian, jadi harus jalan dulu saya tadi sekitar tiga gerbong,” ujarnya, Rabu (19/9/2024).
Ia juga mengaku tak sabar proyek pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate selesai sepenuhnya. Sebagai pengguna setia, pembangunan stasiun akan menambah kenyamanan bagi dirinya. “Kenyamanan nomor satu dong. Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai. Kalau perlu nanti ada kereta jarak jauhnya juga, biar tidak transit-transit lagi kan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala BTP Kelas 1 Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, memaparkan, setalah SO kesatu ini, target selanjutnya dari pihaknya ialah soft launching dari pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate. “Target selanjutnya yaitu stasiun Rangkasbitung sendiri akan bisa dilakukan soft launching di akhir tahun ini, setelah itu akan ada proses finishing. Mungkin akan ada di awal di tahun 2025,” jelasnya.
Kini, progres pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate sendiri telah mencapai 45 persen. Ferdian mengklaim pembangunan stasiun ini akan meningkatkan kapasitas penumpang yang semula sekitar 30 ribu menjadi 85 ribu pada akhir pekan.
“Di stasiun Rangkasbitung sendiri penambahannya cukup banyak ya, jadi dari gedung stasiun itu akan menjadi dua lantai, dan akan dilengkapi dengan fasilitas lift, eskalator, kalo tidak salah itu ada tujuh lift yang akan dibangun di sana termasuk akan ada beberapa eskalator untuk melayani penumpang,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post