SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sudah lima hari berlalu sejak Putra Aji Adhari dianiaya orang tidak dikenal pada Rabu, (22/7) lalu. Anak remaja yang pernah membobol sistem keamanan National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada 2019 itu sekarang masih terbaring di kamar perawatan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON). Bagaimana kondisinya?
Nama Putra Aji Adhari sempat menjadi perbincangan karena berhasil meretas situs NASA pada tahun 2019 lalu. Kemampuan warga Ciledug Kota Tangerang itu pun diakui oleh Pemerintah. Dia dianggap sebagai aset negara karena kecerdikannya.
Namun, kini kondisinya memprihatinkan. Remaja berusia 15 tahun itu mengalami luka di sebagian tubuhnya akibat sabetan benda tajam dan tumpul. Dia sampai menderita geger otak.
Putra sempat dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Ciledug. Saat dikunjungi di ruang perawatannya Kamis, (30/7) lalu, pelajar kelas 3 SMP ini terbaring lemas tak sadarkan diri. Nampak, tangan dan kepalanya diperban. Saat ini, Putra sudah dipindahkan ke RSPON.
Kapolsek Ciledug Kompol Ali Yusron ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menimpa Putra Aji Adhari. Saat ini kepolisian tengah mendalami kasus tersebut. Kepolisian sudah mengamankan 1 orang terduga tersangka pengeroyokan. Kendati begitu, Ali belum ingin mengungkapkan secara gamblang kronologi kejadian.
“Untuk sementara sampai situ dulu, nanti malah menjauh pelakunya yang lain,” ujar Kapolsek kepada Satelit News, Minggu (2/8).
Dugaan sementara, kata Ali ini merupakan kenakalan remaja. “Enggak ada modus. Sama-sama kenakalan remaja itu mah,” imbuh Ali.
Putra diduga terlibat dalam aksi tawuran. Lantaran lengah, dia menjadi bulan-bulanan kelompok lainnya. Sehingga, masih ada kemungkinan kalau pelaku penganiayaan lebih dari 1 orang.
“Iya (diduga terlibat tawuran)” singkat Ali.
Kendati demikian, itu baru dugaan sementara saja. Lantaran, polisi belum dapat meminta keterangan dari Putra karena dia masih tak sadarkan diri di RSPON.
“Dugaan ya baru itu karena korban belum bisa dimintai keterangan karena masih di rumah sakit,” tuturnya.
Ali menegaskan tidak ada kaitannya dengan perbuatan Putra yang telah meretas situs NASA dan KPU pada 2019. “Tidak ada kaitannya, ojo (jangan) direka-reka semakin jauh,” tegas Ali.
Ayah Putra, Darso mengatakan saat ini anaknya telah dipindahkan ke RSPON. Sementara, sudah ada perkembangan dari kondisi putra. Putra sudah sadar namun masih belum dapat diajak komunikasi.
“Sudah sadar, cuma ada yang kurang tidak seperti semula gitu,” ujar Darso.
Darso mengungkapkan, saat ini korban masih dalam penanganan medis karena luka parah di bagian kepala Putra akibat benturan benda tumpul. Sementara kedua kaki yang sobek akibat luka bacok senjata tajam.
“Itu sih katanya (bagian kepala) ada tulang yang patah dan bengkok,” ucapnya.
Darso terkejut ketika ada dugaan anaknya terlibat tawuran. Padahal yang dia ketahui selama ini, Putra merupakan pribadi yang pendiam. Keluar rumah pun jarang.
“Anak saya jarang keluar. Jadi selama ini memang engga pernah ikut tawuran,” tegasnya.
Darso mengaku tak mengetahui jelas insiden yang menyebabkan anaknya hampir tewas tersebut. Kejadian ini, kata Darso bermula pada Rabu, (22/7) lalu. Kala itu anaknya meminta izin untuk membuat sebuah karya video bersama kawannya. Namun, ia memastikan tidak ada barang berharga yang hilang saat peristiwa pengeroyokan itu terjadi.
“Tapi waktu paginya temennya Putra bilang kalau anak saya ada di rumah sakit,” ujarnya.
Darso berharap Pemerintah dapat membantu perawatan anaknya. Mengingat, Putra pernah mengharumkan nama Indonesia lewat bakanya meretas situs NASA.
“Saya tidak minta yang lain. Saya harap pemerintah dapat membantu kami agar dapat mendapat perawatan medis untuk anak saya,” jelasnya.
Kini Darso hanya pasrah dan fokus pada pemulihan anaknya. Atas kejadian yang menimpa anaknya, Darso telah melapor ke Polsek Ciledug agar pelaku pengeroyokan dapat diproses secara hukum.
“Saya fokus kepada pemulihan. Biarkan aparat kepolisian yang menangani proses hukumnya,” katanya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post