SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang akan diikuti dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Kandidat petahana Irna Narulita – Tanto Warsono Arban (Intan) akan ditantang Thoni Fathoni Mukson – Miftahul Tamamy (Toat).
Pasangan Intan lebih dulu mendaftar ke KPU Pandeglang. Irna-Tanto yang diusung sembilan partai politik yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PDI Perjuangan, PKS, PAN, Nasdem, PBB dan Perindo mendaftarkan pencalonannya, Sabtu (5/9). Sementara pasangan Toat yang diusung PKB dan PPP mendaftar, Minggu (6/9).
Sebelum mendaftar ke KPU, Irna-Tanto mendeklarasikan pasangan Intan terlebih dahulu. Pada saat deklarasi, Intan didampingi sembilan ketua Parpol, anggota DPR RI dan para tokoh agama.
Pada saat deklarasi, Irna dan Tanto nampak menggebu-gebu menyampaikan orasi politiknya dengan memamerkan keberhasilan selama memimpin Pandeglang. Irna mengklaim janji politiknya lima tahun lalu telah dituntaskan.
Namun, berbeda dengan deklarasi Bapaslon Toat di Villa Gandarasa, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Minggu (6/9). Paslon ini selain mengorasikan programnya yang bakal dilakukan, juga memberikan kritik pada paslon petahana.
Bakal calon Bupati Irna Narulita mengatakan, jika ada pihak yang menyebutkan Pandeglang masih jalan di tempat, hal itu adalah pandangan yang kurang bijak. Namun klaim Irna, Pandeglang telah mengalami lompat-lompatan besar.
“Kami sampaikan di sini, yang menyampaikan Pandeglang jalan di tempat tentunya adalah hal yang kurang bijak karena Pandeglang dengan bapak Ibu sekalian hadir bersama kami ada lompatan besar walaupun banyak cobaan yang kita lalui dengan dua musibah yaitu tsunami dan juga Covid-19,” tegas Irna saat deklarasi.
Dia kembali mengungkapkan, telah merealisasikan kerja politik selama 4 tahun setengah sesuai yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD), terutama di bidang infrastruktur jalan.
“Kerja nyata kami, kami sudah membangun jalan Kabupaten 230 Km dari target 150 Kk. Jadi kami akan membangun jalan, Pak Erwan (bupati sebelumnya) sudah menyelesaikan 28 setengah jalan baik, kami selesaikan di angka 53,99 persen yang sudah kami tunaikan di tahun keempat. Yang janji kami adalah di tahun depan dan perlu juga kami menyampaikan bahwa kerja nyata kami membangun hampir 11.165 rumah kumuh karena kami hanya bisa membangun 1 tahun ini hanya 2.500 rumah,” jelasnya.
Lalu lanjut dia, 47 unit jembatan baru, jalan lingkungan dari 1500 KM di tahun keempat 335 KM berhasil dibangun. Lalu MCK, Sanimas, Pamsimas ada di 793 unit, program kota tanpa kumuh di 10 desa. Di bidang kesehatan, berhasil membangun rumah sakit Aulia Menes. Ia juga berjanji tahun depan rumah sakit akan dibangun di Kecamatan Cibaliung.
“Selama 4 tahun setengah membangun ada 23 Puskesmas yang sudah kami bangun dengan bangunan baru itu tanda cinta kami untuk menuntaskan bagaimana permasalahan kesehatan dan juga kami melakukan upaya-upaya agar 6 Puskesmas dengan layanan BLUD. Di awal tahun ada 6 Puskesmas yang sudah BLUD. Begitu juga stunting ini permasalahan manusia kerdil yang gagal tumbuh kami tuntaskan menurun angka stunting 5% dalam kurun waktu 2 tahun. Ini kerja nyata kami,” klaimnya.
Belum lagi tambah dia, dibidang pendidikan ia mengklaim, telah membangun baru 225 SD, 37 SMP baru. Dalam tata kelola pemerintahan lanjut Irna, Pandeglang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut. Di sisi lain diakuinya juga berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.
“Angka kemiskinan sudah kami turunkan dari 1,1 digit ini data kami tidak bohong kerja nyata kami 10,403 persen dan selama 4 tahun turun di angka 9,42 persen begitu juga angka pengangguran dari 10, 22 sekarang di 8,7 persen 1, persen turun angka pengangguran apalagi kalau sudah ada investasi di sini hidup,” pungkasnya.
Diakhir pemaparannya, Irna mengeluhkan sulit investor masuk ke Pandeglang, sehingga kemajuan antara Banten Selatan (Pandeglang) dan Banten Utara (Tangerang raya) tidak bisa disampaikan. Sebab Banten utara RTRW masuk wilayah industri sedang Pandeglang RTRW adalah pertanian.
“Hari ini kita menyampaikan kepada bapak Ibu sekalian berkat dukungan dari pimpinan dan anggota DPRD dengan partai politik yang ada Pandeglang sekarang sudah ditetapkan oleh Kementerian ATR dan BPN Pandeglang menjadi kawasan industri. Ini nafas jantung baru kita di bidang sektor perekonomian,” tandasnya.
Bakal Calon Bupati Thoni Fathoni Mukson mengaku, akan memberikan contoh kandidat yang baik, sehingga Pilkada Pandeglang dijalankan dengan nyaman.
Katanya, Pandeglang akan sejajar dengan daerah lain. Sebab kehadiran politisi PKB dan PPP itu diakuinya sudah cukup menghibahkan diri untuk Pandeglang. Thoni mengklaim kehadirannya di Pilkada Pandeglang merupakan atas restu dan representatif alim ulama.
“Kami laki-laki yang siap bukan hanya imam di rumah tangga, tetapi siap untuk Pandeglang. Saya dari Sekretariat (PKB) nyetir mobil sendiri ke sini, di samping saya Imat. Ini dimaksudkan, ketika kami dilantik tidak ada satupun yang bisa menyetir Thoni dan Imat. Yang menyetir Thoni dan Imat adalah hanya masyarakat Pandeglang. Itu janji kami,” tegasnya.
Selain itu, Thoni mengkritik kondisi Pandeglang yang telah berusia 146 tahun belum mengalami kemajuan, mulai dari infrastruktur dasar, infrastruktur jalan pendidikan, kemiskinan dimana-mana.
“Apakah ibu-ibu ikhlas hanya menjadi penonton pembangunan di daerah lain, Thoni dan Imat akan menjadi arsitek pembangunan di Pandeglang. Infrastruktur jalan akan kita utamakan, penyediaan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan. Saat Thoni -Imat memimpin, ketika ada yang sakit tidak ada lagi yang kesulitan fasilitas,” pungkasnya.
Tambahnya, dia meminta pada KPU Pandeglang untuk diperlakukan sama dengan calon petahana. Kata Thoni, tahap selanjutnya yang akan dilakukan oleh dia dan calon wakilnya adalah melakukan tes kesehatan di lokasi yang sudah ditentukan oleh KPU Pandeglang.
“Tolong kami diberi kesempatan yang sama karena kami sama-sama rakyat Pandeglang mempunyai hak politik yang sama. Insya Allah tanggal 8-9 September kami akan melakukan tes kesehatan,” tandasnya.
Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai membenarkan, hingga saat ini sebelum pendaftaran ditutup pada pukul 24.00 WIB, ada dua Bapaslon yang sudah mendaftar dan sudah ditetapkan oleh pihaknya diterima.
“Sesuai aturan yang berlaku dan hasil penelitian dokumen persyaratan pencalonan dan syarat calon yang dilakukan petugas dari KPU Pandeglang dokumen baik itu Bapaslon Irna – Tanto maupun Thoni – Imat, dinyatakan diterima,”
Namun ia menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan Bapaslon yang mendaftar kepada pihaknya hanya dua Bapaslon saja. Karena jelas dia, hal itu bakal ditetapkannya pada 6 September 2020 dengan batas akhir waktu pendaftaran yakni pukul 24.00 WIB.
“Kami belum bisa menyatakan pada Pilkada tahun ini hanya ada dua Bapaslon yang mendaftar, kecuali sesuai ketentuan waktunya sudah habis hari ini pada pukul 24.00 WIB,” tandasnya. (nipal/gatot)
Diskusi tentang ini post