SERANG, SN—Puluhan makam milik warga setempat dan saluran listrik tegangan tinggi (Sutet) PT PLN di area genangan air Waduk Karian, Lebak hingga saat ini masih belum berhasil dipindahkan dan dibebaskan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BWSC3) Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Banten, TB Luay Sofani dihubungi melalui telpon genggamnya Kamis (19/11) membenarkan masih ada makam dan Sutet dikawasan Waduk Karian yang belum berhasil dipindahkan. Padahal, direncanakan pada pertengahan tahun 2021 mendatang sudah beroperasi.
“Hasil kunjungan kerja Komisi V DPRD Banten pada Rabu kemarin, berdasarkan hasil penjelasan dari BWSC3, dari 51 makam dan puluhan tiang Sutet, yang sudah berhasil dipindahkan sekitar 60 persen sisanya 40 persen belum,” kata Luay.
Hadir dalam kunjungan tersebut sejumlah pejabat dari BWSC3, Yubra Arnasa, Efi Gusfiana, Taiwan Ko, Signam Pahl (keduanya menjabat DWW Ji PH dan DWW Jo Ko) dan Kepala Dinas PUPR Banten, M Tranggono. Sementara dari Komisi IV DPRD Banten, selain Luay, Suparman, Zeld El Habib, dan Ahmad Fauzi. Dikatakan Luay, belum selesainya permasalahan pemindahan makam dan Sutet lantaran adanya recofusing anggaran di Kementerian PUPR akibat pandemi Covid-19.
“Karena recofusing itu, maka sisa yabg sekitar 40 persen ini menurut penjelasan dari BWSC3 akan dilakukan di tahun 2021 mendatang,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga masjid dan mushola yang belum dipindahkan, dan akan dilakukan berbarengan pergantiannya ditahun depan. “Gantinya masih menunggu. Katanya di pertengahan tahun 2021 selesai,” imbuhnya.
Diketahui,Bendungan Waduk Karian sebagian pendanaan pembangunannya berasal dari pinjaman pemerintah Korea Selatan. Pembangunannya dimulai sejak Oktober 2015 lalu. Proyek senilai Rp 1,07 triliun dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD bersama PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero). Perusahaan joint operation tersebut memiliki luas area genangan 1.740 hektare dengan kapasitas tampung efektif 207,5 juta meter kubik.
Bendungan Karian tersebut nantinya untuk mengairi daerah irigasi Ciujung yang luasnya 22.000 hektare. Selain irigasi, bendungan ini akan menyuplai kebutuhan air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan dan industri di 7 kabupaten/ kota.
Tujuh kabupaten/ kota tersebut yakni, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, kabupaten Tangerang dan wilayah DKI Jakarta sebesar 9.1 m3/detik melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS). Di samping itu memenuhi kebutuhan air baku Kota Cilegon dan kabupaten Serang sebesar 5,5 m3/detik. (rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post