SATELITNEWS.ID, PERIUK—Ancaman banjir masih menghantui sebagian warga Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Guyuran hujan selama tiga jam pada Minggu (23/2) dini hari langsung menimbulkan banjir yang merendam perumahan Garden City, Kelurahan Gebang Raya, Periuk.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Febi Darmawan mengatakan banjir disebabkan curah hujan yang tinggi. Hujan yang terjadi pada pukul 24.00 Wib dan berhenti pukul 03.00 dini hari membuat air di Kali Ledug melimpas dan merendam sebagian wilayah Kelurahan Gebang Jaya.
“Jadi hanya berselang 3 jam langsung banjir lagi. Tidak ada kiriman dari wilayah lain ini murni karena hujan lokal yang tinggi semalam,” ujar Febi, kemarin.
Sebanyak 1.872 warga Perumahan Garden City menjadi terdampak banjir dengan ketinggian rata-rata 1 meter. Jumlah itu menyusut jauh dibandingkan dengan banjir awal Februari 2020 lalu. Saat itu, ada 3 wilayah di Kecamatan Periuk yang dilanda banjir yakni Kelurahan Gebang Jaya, Periuk dan Gembor dengan 11.536 warga terdampak banjir.
Febi Darmawan menyatakan, terdapat sejumlah kendala untuk mengatasi banjir di Garden City, kemarin. Yakni, rusaknya 1 dari 3 pompa. Kerusakan terjadi karena pompa terendam air.
“Kedepannya kita butuh pompa Mobile jadi bisa dibawa kemana mana. Mungkin akan segera dipersiapkan dari anggaran yang sudah ada,” ungkapnya.
Menurutnya kerugian dari terjadinya banjir ini tak terlalu banyak. Lantaran sebelumnya, BPBD Kota Tangerang telah melakukan antisipasi terkait waspada terjadinya kepada masyarakat setempat.
“Karena curah hujan yang tinggi kami sudah koordinasi dengan RT setempat agar waspada. Hanya dua mobil saja yang terendam,” ujar Febi.
Dia memprediksi banjir akan segera surut. Mengingat cuaca yang mendukung. “Mungkin jam 5 sore sudah surut,” imbuhnya.
Siti Qomariah, warga Perumahan Garden City RW 05 mengatakan ini adalah kali kedua rumahnya dilanda banjir. Sebelumnya air merendam rumahnya pada 1 Februari dan baru surut 10 hari setelahnya.
“Rumah saya pas banget dekat turap,” ujarnya saat ditemui di posko banjir yang terletak di Sekretariat RW 13 Kelurahan Gebang Jaya.
Beruntung dia masih bisa menyelamatkan barang berharganya. Sehingga, tak banyak kerugian yang harus dia tanggung.
“Jadi jam 12 itu hujan deras saya lihat air sudah naik. Karena itu saya langsung amankan semua barang barangvke lantai 2 motor sama anak saya diamankan di pos RT. Paling hanya kasur saja yang terendam,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUR) Kota Tangerang, Taufik Syahzeni mengatakan curah hujan yang tinggi membuat air melimpas ke perumahan warga. DPUPR kini terus berupaya untuk meninggikan tanggul.
“Dari semalam kan hujannya gede banget, debit air di Kali Cirarab naik tiga kali lipat. Dari normal 100 cm sekarang 300 cm. Airnya limpas, kita sekarang terus bangun kisdam buat meninggikan tanggul yang sudah ada,” jelasnya.
Untuk mempercepat surutnya air, tambah Taufik pihak PUPR juga telah menerjunkan 96 personel untuk membangun kisdam termasuk juga mengoperasikan pompa-pompa.
“Pompa di situ Bulakan ada tiga, di Pintu Air Lima ada enam, sedang di Garden City RW 13 ada tiga dan RW 25 ada dua, semua sudah beroperasi,” paparnya.
Hujan deras juga menyebabkan sejumlah perumahan di lima kecamatan di Kabupaten Tangerang kebanjiran. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, mencatat ada 5 kecamatan yang terendam banjir di Kabupaten Tangerang akibat diguyur hujan deras, diantaranya Kecamatan Sukamulya, Pasar Kemis, Rajeg, Sepatan, dan Gunung Kaler.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin memgatakan, banjir merendam Perum Prima Kecamatan Sepatan, Kampung Kacang Desa Kali Asin Kecamatan Sukamulya, Perum Rajawali Residen Kecamatan Rajeg, Perum Regency 2 Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasar Kemis, dan Kampung Karang Jetak, Desa Kandawati Kecamatan Gunung Kaler.
Menurut Kosrudin, ketinggian air mencapai 50 sampai 60 cm menggenang pemukiman warga. Dan air yang merendam pemukiman warga disebabkan meluapnya aliran air kedung dan persawahan diwilayah tersebut.
Menurut Kosrudin, banjir kali ini tidak begitu parah. Bahkan, kata dia, banjir ini bisa dikatakan hanyalah sekadar lewat saja. Pasalnya, tidak lama setelah hujan reda, genangan segera mengering sehingga tidak diperlukan dapur umum ataupun posko karena tidak ada pula yang mengungsi.
“Banjirnya hanya lewat saja, tidak begitu parah sampai merendam rumah berhari-hari, sepertinya tidak diperlukan dapur umum, karena semua warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah saudaranya,” katanya.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan, dari keseluruhan yang terkena banjir ada 120 KK yang terdampak korban banjir. Menurut Margono, banjirnyaa tidak terlalu parah dan terbilang hanya air lewat saja.
“Semuanya ada 120 KK, dari keseluruhan yang terdam banjir. Kita sudah bantu evakuasi juga. Alhamdulillah dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa ataupun luka, ” katanya. (irfan/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post