SATELITNEWS.COM, CIPUTAT TIMUR—Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane melihat masih ada pergerakan tanah di kawasan Perumahan Griya Satwika Telkom, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Pihaknya mengimbau warga sekitar tetap waspada karena di area tersebut masih berpotensi terjadi longsor susulan.
“Yang pasti kan itu kelihatan dia (permukaan tanah) bergerak, artinya dinding ini sudah bergerak,” ujar Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri saat meninjau longsor, Senin (14/6/2021).
Dari hasil survei, masih terdapat pergerakan tanah dan objek lain di sekitar lokasi turap yang berpotensi longsor. Kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu tanda atau gejala terjadinya longsor susulan. Pihaknya mengimbau Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar segera meninjau kembali dan mengevaluasi dinding penahan di sekitar lokasi longsor yang terlihat mengalami pergeseran.
“Kalau saya melihat gejalanya saja. Gejalanya itu sudah ada pergerakan. Kalau sudah ada pergerakan, berarti itu harus dievaluasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, turap sepanjang kurang lebih 100 meter dengan tinggi hampir 5 meter dan lebar sekitar 4 meter di perumahan Griya Satwika Telkom longsor pada Jumat (11/6/2021).
Material longsor tersebut pun menutup aliran Anak Kali Pesanggrahan selebar 4 meter dan menimpa tiga rumah warga yang berada tepat di bawah turap perumahan tersebut.
Adapun saat ini banjir di perumahan tersebut telah surut seiring dengan diangkutnya material longsor yang sempat menutup anak kali pesanggrahan. Air pun sudah kembali mengalir dan tidak lagi meluap ke pemukiman. Warga terdampak banjir yang sebelumnya mengungsi juga telah berangsur-angsur kembali ke rumahnya.

Sementara itu, turap yang ambruk di perumahan Nerada Estate, Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan dibangun 2013 silam. Namun pembangunannya bukan oleh pemerintah melainkan oleh pengembang. Hingga kini lahan yang longsor itu belum diserahterimakan kepada Pemkot Tangsel.
Warga Blok A8 Nomor 12 perumahan Nerada Estate, Junaedi menuturkan, bangunan setinggi tiga meter yang berada di komplek Griya Satwika Telkon, Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur itu pernah longsor. Krmudian pada 2013 dibangun kembali, namun kini terjadi longsor.
“Tadinya itu lahan fasos fasum. Ada kolam ikannya. Tapi sekarang udah lenyap,” ujar Junaedi.
Kondisi terkini aliran air di Kali Ciputat sudah lancar. Meski demikian warga sekitar masih cemas jika hujan kembali mengguyur wilayah sekitar.
Di lokasi, tampak satu dari tiga unit alat berat berjibaku evakuasi material tembok yang roboh menutupi permukaan Kali Ciputat di perumahan Nerada Estate, Cipayung. Di lokasi kejadian, hingga kini sejumlah truk terus hilir mudik mengangkut bongkahan turab beton.
Camat Ciputat, Andi Patabai menyebutkan tembok turab beton yang longsor bukan dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Turab itu milik pengembang komplek Griya Satwika Telkom.
“Aset di Nerada ini belum diserahkan,” katanya di lokasi longsor, Senin (14/6/2021).
Dia memastikan prioritas sekarang adalah mengangkut material longsor dari permukaan Kali Ciputat. Tujuannya agar saat hujan turun perumahan Cipayung dan Polairud tidak tergenang banjir karena aliran air lancar.
“Ini lagi berproses dan memang akan ada pemanggilan pengembang Nerada ataupun Telkom dalam rangka mungkin melihat site plan sesungguhnya,” terangnya.
Kini genangan banjir yang sempat merendam perumahan tersebut sudah surut. Semua warga terdampak banjir sedang membersihkan kediamannya masing-masing. (jarkasih)