SATELITNEWS.ID, BOGOR—Satu hari sebelum pertandingan melawan Persipura, Widodo C Putro berkata Persita Tangerang sudah mengenal gaya bermain tim Mutiara Hitam. Pelatih Persita Tangerang itu juga meyakini persiapan yang dilakukan timnya sudah cukup untuk melakoni BRI Liga 1 Tahun 2021.
Pernyataan itu selaras dengan apa yang terjadi di lapangan ketika Persita bertanding melawan Persipura Jayapura di Stadion Pakansari, Sabtu (28/8/2021). Pendekar Cisadane terlihat tidak asing dengan gaya bermain tim besutan Jacksen F. Thiago.
Sejak kickoff hingga berakhirnya laga, Persita tak terlihat gugup menghadapi lawan yang punya nama besar. Serangan Persipura yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain tengahnya berhasil diredam.
Para pemain belakang juga berdisiplin menjaga barisan pertahanannya. Sementara gelandang bertahan Persita kokoh mempertahankan wilayahnya sehingga sulit ditembus Todd Ferre dan kawan-kawan.
Dalam pertandingan itu terlihat kesiapan Persita Tangerang lebih matang dibandingkan lawan. Kerja sama tim yang dibangun barisan depan Pendekar Cisadane lebih berbahaya ketimbang Persipura.
“Ini terus terang saja. Uji coba dengan Persipura sangat berguna jadi saya tahu titik lemahnya mereka. Dan itu yang bisa kita manfaatkan oleh anak-anak Persita. Jadi terima kasih atas doanya di pertandingan pertama yang sangat berat ini kita bisa memenangkan pertandingan,”ungkap Widodo C. Putro dalam konferensi pers seusai pertandingan, Sabtu (29/8/2021).
“Mungkin semua pemain sudah kompak dan mau kerja keras. Dan kita mengenai hasil kita enggak mikir dulu yang penting kita fighting di lapangan dulu. Alhamdulillah hasilnya kita bisa memenangkan pertandingan,” tambah M. Irsyad, pemain yang juga mencetak gol kedua Persita.
Laga di Stadion Pakanari itu berlangsung secara terbuka. Persita mengawali permainan dengan tempo yang sudah cepat.
Serangan awal Persipura cukup cepat dan peluang sempat tercipta. Namun Persita pun tak kalah aksi. Meski harus memperkuat lini pertahanan, Pendekar Cisadane masih bisa mencuri kesempatan membangun serangan balik.
Kurang lebih 13 menit pertandingan berjalan, umpan silang datang dari Irsyad Maulana, diteruskan Edo Febriansah ke arah Ahmad Nur Hardianto di depan mulut gawang Persipura. Dalam proses tersebut, seorang pemain belakang Persipura mendorong Nur Hardianto. Alhasil, penalti diberikan pada Persita. Adalah Harrison Cardoso, pemain asing Persita asal Brasil yang mengeksekusi penalti dan mengubah skor jadi 0-1 untuk Persita.
Sayang, keunggulan Persita langsung berubah jadi mimpi buruk. Berselang hanya dua menit, Persipura melakukan serangan balik yang sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang permainan pun bertambah keras. Beberapa kali wasit harus mengeluarkan kartu kuning untuk pelanggaran dari kedua belah tim.
Menit ke-20 Persita sempat menyarangkan bola ke gawang Persipura, namun sayang gol Ahmad Nur Hardianto dianulir karena off side. Namun Persita kembali menunjukkan kemampuan dan kualitasnya di menit ke-22 saat Irsyad Maulana melesatkan gol kedua ke gawang Persipura setelah menerima umpan dari Aldi Al Achya. Kembali Persita unggul 1-2.
Permainan perdana Persita terlihat sangat atraktif. Terbukti ramuan dari Pelatih Kepala Widodo Cahyono Putro dan staff pelatih mengubah gaya permainan Persita yang lebih menyerang. Di sisi babak pertama pun meski masih unggul, Persita belum menghentikan serangan, kebanyakan dari crossing sisi kiri dan kanan lapangan. Persipura pun terlihat sulit mengendalikan permainan dan memonitor pergerakan pemain Persita.
Menit ke-42 kemelut terjadi di depan gawang Persipura. Dimulai dari tendangan sudut Harrison Cardoso, bola dilesatkan ke awah gawang dan diterima beberapa kali oleh pemain Persita namun kesempatan manis menambah gol belum jadi milik Persita. Hingga turun minum, skor masih belum berubah.
Memasuki babak kedua, kedua tim belum mengendurkan serangan. Tempo permainan bertambah dan makin keras. Beberapa kali pelanggaran kembali terjadi, serupa seperti yang terjadi di babak pertama. Namun pertahanan Persita masih terlihat kompak. Meski begitu Persipura terus melancarakan serangan demi serangan. Hingga pertandingan berakhir, skor 2-1 tak berubah. (gatot)