SATELITNEWS.ID, CIPUTAT— Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengambil langkah preventif terkait penyebaran Virus Corona atau COVID-19. Untuk sementara, Pemkot Tangsel memutuskan untuk meniadakan absen berbasis teknologi fingerprint atau sidik jari. Sebagai penggantinya, absensi para pegawai akan diganti secara manual.
“Absen fingerprint diganti manual. Sementara untuk kerja, (tetap) dilakukan di kantor, masih seperti biasa,” ungkap Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, saat dikonfirmasi, Minggu (15/3).
Benyamin pun mengatakan, untuk apel upacara bendera pun untuk sementara ditiadakan. “Fingerprint dan upacara untuk sementara ditiadakan,”ungkapnya.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan Apendi menjelaskan, pergantian sistem absensi itu dilakukan guna mencegah adanya penularan virus Corona, yang kini telah menggegerkan dunia.
“Gini, tadinya kan rencana kita tetap ingin pakai fingerprint. Namun, kan kita agak repot juga harus menyiapkan lainnya. Takutnya nanti ada yang terkontaminasi. Untuk sementara ini, kita akan pakai (absen) manual,” jelas Apendi.
Menurutnya, sistem manual yang akan mulai diterapkan hari ini (16/3) dapat membantunya untuk melihat kedisiplinan para pegawai.
“Iya, justru manual lebih jelas lagi. Karena bisa lihat langsung. Nanti ketahuan, masuknya jam sekian, jam sekian. Nanti kita tandain juga di keterangannya nanti,” tutupnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Tangsel akan melaksanakan penyemprotan desinfektan di Gedung Puspemkot Tangsel dan Masjid Pemkot, Ciputat pada Senin (16/3) sore. Penyemprotan akan dilakukan petugas Dinas Kesehatan Kota Tangsel di setiap ruangan yang ada di Puspemkot Tangsel dan Masjid.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, ini merupakan bentuk yang dilakukan Pemerintah Kota Tangsel selain penyediaan hand sanitizer. “Senin sore kita akan semprot desinfektan, “ungkapnya.
Benyamin mengungkapkan, secara berkelanjutan terus memaksimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran virus Covid ini. Beragam upaya telah dilakukan, seperti halnya memberikan intruksi ke Lurah dan Camat untuk melakukan sosialisasi terkait corona ini.
Plt Kepala Bagian Umum dan Protokoler Setda Tangsel, Wawang Kusdaya menjelaskan, penyemprotan dilakukan di luar jam kerja.”Senin Pukul 16.00 WIB akan dilakukan penyemprotan, ini dilakukan setelah para pegawai pulang kerja,”jelasnya.
Untuk kawasan Puspemkot, dirinya menjelaskan sudah dilakukan pembersihan di handle pintu, tombol lift, pegangan tangga serta disediakan hand sanitizer di lobi utama setiap gedung dan reseptionis tiap lantai.
Mewabahnya virus corona mengancam pelaksanaan musyawarah nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang akan digelar di Kota Tangsel, Juni mendatang. Munas organisasi bagi seluruh Pemerintah Kota di Indonesia itu diikuti oleh 93 daerah kota otonom dan 5 kota administratif.
Menurut Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, terkait persiapan pelaksanaan Apeksi dengan adanya kejadian maraknya virus Covid 19, Pemkot Tangsel masih menunggu hasil dari keputusan Kementrian Kesehatan RI.
“Kita tunggu, laporan dari Kemenkes hasil dari diskusi Dinas Kesehatan Tangsel, kita akan tunggu seminggu ini atau bulan April, apakah ada peningkatan atau tidak dan mudah-mudahan bisa teratasi,” jelasnya.
Airin menambahkan, terkait virus Corona, dapat diminimalisir dengan tetap menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat.
“Sebetulnya kan, gini lho, menurut Dinas Kesehatan, saya kan bukan dokter, jadi, virus itu yang menyebabkan imun drop dan kalau ada yang punya penyakit jantung bisa lebih cepat untuk sakit dan yang lainnya. Makanya kayak cuci tangan, dan kalau bersin nggak boleh di sini, terus misalnya harus jaga pola makan itu kan gerakan masyarakat hidup sehat, ada atau tidak ada corona harus dilakukan juga tidak boleh begadang dan merokok,” pungkasnya. (irm/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post