SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Empat kepala daerah berkumpul membahas status tanggap darurat non bencana alam bagi virus corona di pendopo Bupati Tangerang, Minggu (15/3). Seluruh pemimpin yang melakukan rapat sepakat untuk membatasi aktivitas publik demi mengurangi peluang menyebarnya virus yang punya nama lain, Covid 19 tersebut.
Pertemuan empat kepala daerah dipimpin Gubernur Banten Wahidin Halim. Bertindak sebagai tuan rumah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tampak hadir.
Rapat koordinasi dalam menyikapi Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah Covid-19 ini berlangsung tertutup. Penjagaan yang dilakukan pun ketat, selain pejabat tak dizinkan masuk. Petugas kesehatan juga disiagakan di depan pintu masuk. Para pejabat yang tengan memasuki ruangan melakukan pengecekan suhu dan mencuci menggunakan hand sanitizer.
Usai rapat koordinasi Wahidin Halim mengatakan pemerintah akan mengurangi intensitas kegiatan publik di area terbuka. Gubernur meminta kepada pemimpin daerah di Tangerang untuk meliburkan semua aktivitas pendidikan baik perguruan tinggi, SD, SMP SMA. Termasuk juga pendidikan non formal seperti PAUD.
“Kalau di SMK dan SMA ujian tetap berlangsung sebagaimana yang diagendakan sebelumnya kecuali dengan kegiatan belajar mengajar. Jadi ujiannya di sekolah masing-masing. Kalau ujian kan beda karena terbatas,” kata Wahidin.
Sementara untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), Wahidin belum menginstruksikan untuk diliburkan. Kendati demikian, hal-hal yang berkaitan dengan kumpul- kumpul akan dikurangi.
“PNS masih kerja di kantor. Namun aktivitas di luar tidak boleh. Rapat juga kita kurangi,” imbuhnya.
Wahidin menjelaskan saat ini terdapat 35 Orang Dalam Pentauan (ODP) dan 28 Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Banten. Meski begitu, dia belum dapat menyampaikan status OPD atau DPD positif Corona. Menurutnya semua informasi terkait data OPD atau DPD positif Corona terdapat di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).
“Corona kita akan tangani dengan serius antar kepala daerah se Tangerang Raya kan. Kita menyikapnya dengan serius,” kata dia.
Dia menegaskan kepada masyarakat apabila mendapati keluhahan panas tinggi, pilek dan batuk segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Dia menjamin untuk pemeriksaan awal seluruhnya akan ditanggung oleh Pemerintah.
“Pemeriksaan nggak ada biaya ditanggung pemerintah,” tegasnya.
Bupati Tangerang A Zaki Iskandar menyatakan telah mengistruksikan kepada jajarannya untuk melakukan penanganan dini mencegah mewabahnya covid 19. Aktivitas pendidikan akan diliburkan dan diganti dengan proses belajar mengajar di rumah dengan pantauan orang tua atau wali murid. Kegiatan yang dapat menarik masyarakat juga telah dihimbau untuk sementara ditiadakan dahulu hingga situasi kondusif.
Zaki sudah mengeluarkan surat edaran imbauan antisipasi penyebaran Covid 19. Surat edaran tersebut memuat sebelas poin. Diantaranya memberikan sosialisasi kepada pegawai, keluarga dan masyarakat di lingkungan masing-masing tentang gejala, tanda dan cara pencegahan penularan infeksi COVID-19.
Kemudian, meliburkan aktivitas pendidikan di semua level tingkatan mulau dari PAUD, TK, RA, SD, MI, SMP, MTs dan PKBM/Lembaga Kursus lainnya selama 2 minggu sejak 16 sampai dengan 30 Maret 2020. Selanjutnya adalah penutupan tempat-tempat hiburan dan tempat wisata di wilayah Kabupaten Tangerang serta penundaan acara-acara publik dan pembatasan jam operasional tempat-tempat keramaian seperti restoran, café dan karaoke.
Pemkab Tangerang juga melakukan penundaan agenda-agenda yang menimbulkan resiko penyebaran COVID-19 seperti peringatan hari besar agama, apel, upacara hingga resepsi. Fasilitas-fasilitas umum diwajibkan menyediakan thermal scanner untuk tamu dan pegawai dan menyediakan sabun pencuci tangan atau cairan antiseptik yang mudah diakses.
“Selain itu memperhatikan, menyimak, menganalisis serta mengevaluasi penyebaran Penyakit Infeksi Emerging ( PIE ) secara massif di wilayah Kabupaten Tangerang,” ujar Zaki.
Hal serupa juga telah dilakukan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Dia menyatakan akan menutup lokasi wisata yang terdapat di Kota Tangerang seperti taman tematik. Arief juga menghimbau kepada pemilik pertokoan atau pusat perbelanjaan untuk menyediakan peralatan atau bahan kebersihan.
Pemkot Tangerang juga mengganti kegiatan belajar mengajar seluruh sekolah pada tingkat TK, SD dan SMP yang berada di wilayah Kota Tangerang dengan belajar dari rumah
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menjelaskan keputusan mengganti sementara kegiatan belajar mengacu pada keputusan Gubernur Banten yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Provinsi Banten terkait virus Covid 19. Arief menjabarkan selama dua pekan ke depan mulai tanggal 16 hingga 30 Maret 2020, seluruh sekolah harus mengganti sementara proses pendidikan siswanya dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah.
“Dinas Pendidikan harus menginformasikan keputusan ini ke seluruh sekolah. Supaya para murid terhindar dari penularan virus,” jabar Wali Kota.
Selain menetapkan proses belajar di rumah, Wali Kota juga meminta agar seluruh sekolah membatalkan rencana kegiatan yang dilakukan di luar kelas maupun karyawisata.
“Libur bukan berarti bisa jalan – jalan, fokus saja belajar dari rumah,” ungkapnya.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menambahkan phaknya juga telah melakukan langkah kongret pencegahan mewabahnya Covid 19. Yakni dnegan melakukan sosialisasi untuk mencegah penularan virus Corona ke masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Banten A. Bazari Syam menyatakan seluruh siswa pada jenjang RA, MI, MTs dan MA akan belajar di rumah dengan tetap mendapatkan penugasan dari guru. Sedangkan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBNBK) jenjang Madrasah Tsanawiyah, dan Pelaksanaan Ujian Nasional tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
“Kami meminta pihak madrasah membersihkan ruang ujian dan seluruh piranti yang digunakan oleh peserta ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi ujian. Untuk sementara Madrasah tidak diperkenankan mengadakan acara yang melibatkan banyak siswa seperti study tour, camping perkemahan,”ungkap Bazari Syam. (irfan/sidik/alfian//gatot)
Diskusi tentang ini post