SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelontorkan anggaran sebesar 25 miliar rupiah untuk melakukan karantina terhadap orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid-19. Rencananya, karantina mulai dilakukan dalam waktu dua pekan di gedung Griya Anabatic, Kecamatan Kelapa Dua.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesal Rasyid mengatakan pemerintah daerah sudah merumuskan kebutuhan dan keperluan karantina di Griya Anabatic. Diantaranya kebutuhan peralatan, sumber daya manusia (SDM) medis, non medis dan anggarannya.
Menurut Rudi, sapaan Maesal Rasyid, para dokter yang tergabung di dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para perhimpunan perawat Kabupaten Tangerang telah mengecek Griya Anabatic sebelum dijadikan lokasi karantina. Pengecekan dilakukan agar lokasi tersebut benar-benar layak untuk dijadikan lokasi karantina. Sekda mengatakan semua kamar di seluruh lantai telah diperiksa. Demikian juga ruang instalasi gawat darurat (IGD).
“Sesuai arahan pak Bupati, kita sudah merumuskan kebutuhan yang ada di Griya Anabatic dari sisi SDM, peralatan dan juga anggarannya. Sebelum ditetapkan, gedung itu juga diperiksa dulu oleh para dokter dari sisi kelayakannya. Dilihat perkamar dan perlantainya, ternyata layak dijadikan tempat karantina,”kata Sekda kepada Satelit News, Senin (6/4).
Menurut Rudi, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp25 Miliar khusus untuk karantina di Griya Anabatic saja. Lanjut Rudi, sementara anggaran untuk menanggulangi wabah virus corona di Kabupaten Tangerang sebesar Rp 77 Miliar. Lanjut Rudi, anggaran tersebut disediakan sampai batas waktu bulan Juni 2020.
“Kalau khusus di Griya Anabatic saja sebesar Rp 25 Miliar. Sementara, untuk seluruh Kabupaten Tangerang sebesar Rp 77 Miliar, ” jelasnya.
Rudi menyatakan pihaknya sudah berbicara dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait dokter-dokter yang akan bertugas di Griya Anabatic. Diantaranya Dokter Spesialis Dalam, Spesialis Paru, Spesialis Anak dan Dokter Umum.
Selain itu Pemkab Tangerang juga sudah mempersiapkan 90 perawat, yang direkrut dari Puskesmas, Klinik dan RS. Namun jika dirasakan kurang, maka pihaknya akan merekrut para perawat dari perhimpunan perawat yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Para dokter yang disediakan akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Kami sudah berbicara dengan IDI dan untuk perawat sementara ini sudah disiapkan 90, namun jika masih terasa kurang kami akan melakukan perekrutan, ” jelasnya.
Rudi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan cara memberikan iimbauan-imbauan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas diluar rumah. Dia berharap agar wabah virus corona ini bisa segera berakhir, sehingga semua bisa beraktifitas kembali dengan normal.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, Bupati, Wakil Bupati, mengatakan terimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung, jika Griya Anabatic dijadikan tempat karantina ODP virus corona. Pak Bupati juga selalu menghimbau kepada masyarakat, terkait PSBB, sehingga semua bisa segera kembali normal, ” ujarnya.
Sebelumnya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan akan membangun ruang isolasi khusus pasien positif corona atau Covid-19 seperti Wisma Atlet di Jakarta. Lokasinya sudah ditentukan di Griya Anabatic, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
“Ini instruksi juga dari Menteri BUMN, supaya Kabupaten Tangerang mempersiapkan tempat seperti Wisma Atlet Kemayoran, membantu pelayanan masyarakat di Kabupaten Tangerang,” kata Zaki saat itu.
Berbeda dengan Wisma Atlet, kata Zaki, ruang isolasi di Griya Anabatic hanya untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan saja. Sementara untuk gejala sedang dan berat, dirawat di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta yang jadi rujukan Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
Hingga kemarin, terdapat 158 ODP dinyatakan sembuh dan 135 dalam pemantauan di Kabupaten Tangerang. Total ODP sebanyak 293 orang.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dinyatakan sembuh 14 orang, PDP proses pengawasan 52 dari jumlah total PDP 76 pasien. Untuk PDP yang meninggal ada 10 orang, yang berasal dari Kecamatan Kelapa Dua 5 orang, Kecamatan Pasar Kemis 1 orang, Kecamatan Panongan 1 orang, Kecamatan Cisoka 1 orang, Kecamatan Pagedangan 1 orang dan Kecamatan Sepatan Timur 1 orang. Sedangkan pasien terkonfirmasi positif Covid -19 dari 13 pasien, yang dinyatakan sembuh 1 orang dan yang meninggal 3 orang.
Berdasarkan data pusat covid 19 di Kabupaten Tangerang dari 29 Kecamatan, satu kecamatan yang masih kosong penyebaran Covid-19 yaitu Gunung Kaler, baik ODP, PDP dan pasien terkonfirmasi positif. Sedangkan empat Kecamatan yaitu Kecamatan Mauk, Kecamatan Mekar Baru, Sukadiri, dan kecamatan Sukamulya masing-masing terdapat 1 orang ODP. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post