SATELITNEWS.COM, SERANG—Angka kunjungan wisata di Banten didominasi oleh sektor kuliner dan belanja yang angkanya pada tahun 2022 lalu meningkat sekitar 300 persen atau 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Banten Al Hamidi, Rabu (8/3).
Ia menjelaskan, pada tahun 2022 lalu sekitar 61 juta wisatawan lokal, domestik dan mancanegara berwisata ke Banten. Dari jumlah tersebut yang berwisata dengan mengunjungi objek wisata ada sekitar 19,9 juta wisatawan. Sementara sisanya yakni sekitar 41,1 juta wisatawan yang tercatat melakukan wisata kuliner dan wisata belanja.
“Kalau dipersentasekan, kenaiakan wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata itu naik 125 persen. Yang luar biasa justru wisata kuliner dan wisata belanja yang kenaikannya mencapai 300 persen,” katanya.
Terkait capaian di sektor pariwisata ini,Al Hamidi kemudian juga menyebut capaian pendapatan domestic regional bruto (PDRB) sektor pariwisata di Banten melebihi yang ditargetkan.
“Sektor pariwisata ditarget nyumbang PDRB di Banten 3,09 persen tahun 2022 lalu. Dan capaiannya tembus di angka 4,34 persen atau melebihi target, sampai 140 persen dari yang ditargetkan,” ungkapnya.
Menurutnya hal itu bukan isapan jempol. Sekedar menyebut contoh, kata dia, pendapatan daerah Kota Pemkot Tangerang Selatan dari sektor pariwisata tembus angka Rp 400 miliar pada tahun 2022 lalu.
“Itu baru Tangsel, dan itu angka pendapatan dari sector pariwisata di semua sub sektornya ya, mulai dari wisata alam, buatan, kuliner, belanja, MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), semuanya,” kata dia.
Dengan kondisi tersebut, ditambah telah berakhirnya pandemic Covid-19, Al Hamidi optimistis angka kunjungan wisatawan ke Banten pada tahun 2023 ini akan lebih meningkat dibanding tahun 2022 lalu.
Hal ini dibarengi dengan upaya berupa program-program kerja Dinas Pariwisata dalam menggenjot pariwisata Banten. Pada tahun 2022 lalu kata dia, dari 1.080 objek wisata, pihaknya telah melakukan penataan sesuai standar kepariwisataan terhadap 760 objek wisata.
“Terakhir kita lakukan penataan di 94 objek wisata dalam program penataan destinasi wisata ini,” katanya.
Hal lainnya yang juga dilakukan pihaknya dalam menggenjot pariwisata di Banten kata dia, adalah dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif ( Ekraf) dengan 17 sub sektor yang berada di dalamnya mulai dari fashion, kuliner, film dan lainnya.
“Ekraf suatu daerah berkembang bisa dipastikan pariwisata secara keseluruhan juga meningkat,” ujarnya.
Tidak hanya sampai di situ, kata dia, pihaknya juga telah melakukan program peningkatan kapasitas SDM atau sumber daya manusia di sektor pariwisata di Banten dengan di antaranya melakukan sertifikasi terhadap para pelaku pariwisata. “Terakhir 400 barista kopi itu baru kita sertifikasi,” kata dia.
Terakhir, Al Hamidi mengatakan, pihaknya saat ini tengah focus untuk menjadikan momentum program BBI dan BBWI atau bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata di Indonesia yang digagas pemerintah pusat sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Target pemerintah dengan meluncurkan BBI dan BBWI itu kan memang meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Kami di Banten optimistis gerakan ini akan berhasil,” imbuhnya. (rus/bnn)
Diskusi tentang ini post