SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Konsistensi permainan kolektif Persita Tangerang mulai teruji. Menghadapi PSM Makassar yang berstatus calon juara Liga 1, Pendekar Cisadane tampil lebih terorganisir. Hasilnya cukup positif. Persita merebut satu poin setelah menahan tim tamu Juku Eja 0-0 di Indomilk Arena, Senin (13/3).
Pelatih Persita Tangerang Luis Edmundo mengatakan cukup puas dengan raihan satu poin. Dia mengatakan mengaku hasil imbang 0-0 lawan PSM Makassar merupakan hasil kerja keras timnya.
“Ini sesuai dengan apa yang kami targetkan di awal. Ini adalah rencana kami untuk meraih poin. Semua orang tahu bahwa PSM Makassar adalah tim hebat. Kami mencoba untuk fokus sejak awal, mewaspadai setiap sisi kekuatan mereka,” kata Luis Edmundo, Senin (13/3).
“Kami mencoba menyerang dan memanfaatkan keadaan tapi gol tak tercipta. Saya tidak kecewa dengan hasil ini, karena yang kami lawan adalah tim PSM Makassar,” ungkapnya.
Luis memuji para pemainnya yang mampu menerapkan strategi di lapangan. Dia juga gembira lantaran kolektivitas pemain semakin terbentuk. Menurut mantan bek Persita itu, cara bermain timnya saat ini mulai membaik dengan permainan yang lebih terorganisir.
Hasil imbang membuat Persita tak terkalahkan di sembilan laga. Mereka bermain imbang di tujuh laga dan merebut kemenangan di dua pertandingan. Persita masih terpaku di urutan sembilan dengan raihan 38 poin. Sedangkan PSM kokoh di puncak klasemen BRI Liga 1 2022/2023 dengan raihan 66 poin.
Pada pertandingan tersebut, PSM Makassar memainkan seluruh pemain terbaiknya, termasuk Dzaky Asraf yang baru saja pulang dari timnas U-20 Indonesia. Persita memiliki keunggulan ketika satu pemain lawan dikartu merah akibat protes berlebihan. Namun sayang mereka tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk membobol gawang sang tamu.
Pertandingan di Indomilk Arena dimulai dengan tempo sedang. Kedua tim masih berhati-hati dalam membangun serangan mereka.
Di menit ke-16, PSM mengancam melalui serangan beruntun dari Ricky Pratama, Rizky Eka dan Ramadhan Sananta. Namun sayang peluang ketiganya masih gagal berbuah gol.
Di menit ke-25 giliran Persita yang mengancam melalui tendangan bebas Yuran Lopes, namun sayang bola mengarah tepat ke pelukan Aditya Harlan.
Semenit sebelum babak pertama berakhir, PSM nyaris mencetak gol andai tendangan bebas Yuran Lopes tidak dipatahkan oleh penyelamatan gemilang Aditya Harlan. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di jeda pertandingan kedua pelatih tidak melakukan pergantian pemain. Jadi jalannya pertandingan di awal babak kedua ini tidak berubah banyak.
Di menit ke-52, Ramadhan Sananta membuat pergerakan berbahaya di kotak penalti. Namun sayang ketika ia ingin menendang, bola berhasil dihalau oleh Charisma Fathoni.
Di pertengahan babak kedua, Bernardo Tavares mengganti trio lini serangnya. Ia memasukkan Everton, Yance Sayuri dan Yakob Sayuri untuk menggantikan Ricky Pratama, Rizky Eka dan Dzaky Asraf.
Trio serangan baru Juku Eja ini tampil berbahaya. Di menit ke-69, Everton memaksa Aditya untuk membuat penyelamatan spektakuler untuk menghalau sundulannya. Di menit ke-74, PSM harus bermain dengan 10 pemain. Bek mereka, Yuran Lopes mendapatkan kartu merah setelah melakukan protes
berlebihan kepada wasit.
Unggul jumlah pemain, Persita mulai meningkatkan intensitas serangan mereka. Serangan demi serangan diarahkan ke gawang PSM. Persita terus menekan, namun hingga wasit meniupkan peluit panjang, pertandingan berakhir dengan skor 0-0. (gatot)
Diskusi tentang ini post