SATELITNEWS.COM, KAB TANGERANG—Perusahaa pembayaran berbasis teknologi DOKU bersama salah satu kampus paling bergengsi di Indonesia yakni Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Rabu (14/06/2023) menandatangani nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) kemitraan strategis. Penandatanganan MoU ini sekaligus memperkuat kerja sama telah berjalan sejak 2020 lalu.
Penandatanganan dilakukan oleh CEO DOKU, Chris Yeo bersama Rektor UPH Dr (Hon) Jonathan L Parapak di Gedung HOPE, UPH. Peresmian kerja sama dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya acara company gathering yang dihadiri mitra-mitra industri UPH di Kampus Karawaci, Kabupaten Tangerang.
“Kami sangat antusias dengan adanya perluasan sinergi dengan UPH, karena peran kami tidak berhenti hanya sebagai penyedia layanan payment gateway saja namun berkembang semakin luas, seperti kolaborasi yang akan kami jalankan bersama Sparklabs Incubation UPH dan Kampus Merdeka,” katanya.
Sparklabs Incubation adalah sebuah wadah yang didirikan untuk menampung ide-ide bisnis dari mahasiswa UPH maupun alumni agar dapat direalisasikan menjadi bisnis yang benar-benar dapat bersaing secara berkelanjutan.
Melalui program pendampingan dan edukasi solusi pembayaran Juragan DOKU yang dirancang khusus bagi entrepreneur modern seperti social sellers, DOKU berharap para mahasiswa maupun alumni yang mengikuti program ini langsung menerapkan ilmu yang didapat dari dari DOKU. “Memulai bisnis rintisan (startup) dan menerima pembayaran secara digital dengan cepat tanpa harus paham teknis yang mendalam,” katanya.
Saat ini kerja sama antara DOKU dan UPH memasuki babak baru yakni berdasarkan pada visi bersama untuk mendorong semangat kewirausahaan bagi para mahasiswa dan alumni UPH yang merupakan cikal bakal dari entrepreneur muda Indonesia. “Di sini DOKU akan mengambil peran sebagai mentor teknologi pembayaran yang mendukung gerakan kewirausahaan di UPH dan membuka peluang bagi mahasiswa yang tertarik untuk mendapatkan pengalaman bekerja di bidang teknologi pembayaran untuk mengikuti program magang atau internship di DOKU,” katanya.
Rektor UPH, Dr (Hon) Jonathan L Parapak menambahkan, program Kampus Merdeka dengan melibatkan institusi pendidikan dan dunia usaha yang merupakan program Kemendikbudristek harus terus ditingkatkan. “Supaya mahasiswa juga diberikan kesempatan. Sebab bagian dari pengetahuan itu salah satunya adalah mengetahui dunia industri. Karena itu, hari ini juga hadir 55 perusahaan yang menjadi partner UPH. Di mana mereka nanti akan menerima mahasiswa-mahasiswi kita untuk magang dan itu sebagai bagian dari persyaratan pendidikan karena dihitung dalam SKS,” katanya.
Misal kata Rektor, mahasiswa dari Fakultas Pariwisata harus praktik di unit-unit pariwisata, dan lamanya bisa hingga satu semester atau enam bulan. Demikian juga mahasiswa keperawatan harus praktik di RS. Sebab bila mereka mempunyai pengalaman magang, maka akan cepat laku (di dunia kerja-red),” katanya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Pemasaran dan Pengembangan UPH Binsar Pandiangan mengatakan, khusus di DOKU, mahasiswa yang berpeluang besar masuk dalam program magang Merdeka Belajar berasal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Kalau untuk magang (Program Merdeka) di DOKU jelas yang lebih sesuai itu adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Namun pada dasarnya semua mahasiswa boleh,” katanya.
Dia juga mengatakan, mahasiswa maksimal bisa menempuh jumlah SKS sebanyak 20 dari program magang tersebut. “20 SKS itu maksimal,” katanya. Karena itu, dia menyambut baik komitmen berkelanjutan yang dinyatakan oleh DOKU sebagai mitra teknologi UPH. Sebab kehadiran DOKU sebagai mitra teknologi pembayaran UPH mendukung program inkubasi sparklabs dan juga Kampus Merdeka sehingga diharapkan dapat menjembatani hubungan dunia pendidikan dengan industri kewirausahaan. (made)
Diskusi tentang ini post