SATELITNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Ratna Dewi Pettalolo menyampaikan bahwa demokrasi tidak akan berjalan tanpa ada keterwakilan dari perempuan. Partisipasi perempuan ini, seharusnya bisa terus didorong dan disosialisasikan dari mulai tingkat pusat hingga ke desa.
Hal ini disampaikan Ratna Dewi Pettalolo dalam Webinar Nasional Keterwakilan 30% Perempuan dalam Pemilu yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Pattimura, secara daring, dikutip dari laman DKPP, Selasa (25/7/2023).
“Ini harus kita gerakan, jangan cuma slogan saja tapi harus ada pergerakan yang kongkrit,” ungkap Ratna Dewi Pettalolo.
Dalam kesempatan ini, Ratna Dewi menyebutkan bahwa setiap gerakan yang dilakukan perempuan harus lebih terstruktur, sistematis, dan masif.
Selain itu, perempuan jangan hanya jadi syarat memenuhi kuota 30% saja. Tapi juga harus memiliki nilai dan memberikan peran terhadap lingkungan sekitarnya.
“Sebagai perempuan perlu memperhatikan hal kultural, struktural, dan instumental jika akan berpolitik atau aktif dalam kepemiluan,” ujar Dewi.
Perempuan yang mempunyai julukan ‘Srikandi dari Timur’ ini juga menyampaikan, perempuan seharusnya saling bergandengan tangan dan mendukung satu sama lain untuk kebaikan.
“Jangan ada sekat antar perempuan, baik itu sekat agama, ras, suku, apalagi organisasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembicara lain dalam webinar ini adalah Anggota DPR RI Mercy Chriesty Berends, Timsel Bawaslu Provinsi Maluku Popi Tuhulele, dan Direktur Lembaga Gasira Maluku Lies Marantika. (aditya)
Diskusi tentang ini post