SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, mencatat jumlah kebakaran sepanjang tahun 2023 sebanyak 30 kasus.
Jumlah itu diprediksi terus bertambah, karena terjadi kemarau panjang, sehingga kerawanan kasus kebakaran semakin tinggi.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBDPK Kabupaten Pandeglang Endan Permana mengatakan, jumlah kebakaran yang terjadi tahun 2023 sama dengan yang terjadi di tahun 2022, yakni 30 kasus. Tahun 2022, total kerugian materi akibat kebakaran mencapai Rp 1,5 Miliar.
Kasus kebakaran itu lebih sedikit dibandingkan tahun 2021, yang jumlah kasus kebakaran sebanyak 49 kejadian dengan kerugian lebih dari Rp 2 Miliar.
“Kasus kebakaran Januari sampai Mei 14 kejadian, Juni sampai September 15 kejadian ditambah satu yang kemarin jadi 30 kasus. Kerugiannya ditaksir Rp 1,2 Miliar,” kata Endan, Selasa (12/9/2023).
Endan mengatakan, mayoritas kejadian kebakaran tersebut akibat korsleting listrik dan menimpa rumah warga yang bangunannya semi permanen dan dari kayu.
Selain itu, kebakaran juga mayoritas terjadi di wilayah selatan Pandeglang. “Kebanyakan karena korsleting listrik. Tetapi memang ada juga karena likin, obat nyamuk, sisa pembakaran sampah, dan lainnya,” tambahnya.
Endan juga mengatakan, selama ini pihaknya kerap merasa kesulitan apabila terjadi kebakaran di wilayah selatan Pandeglang. Hal itu karena keterbatasan armada Damkar dan pos pemadam, karena Pandeglang merupakan wilayah yang luas.
“Harusnya ada enam pos damkar dan enam armada damkar. Sekarang kita cuma punya satu pos dan dua armada damkar,” ujarnya.
Endan mengaku, setiap tahun instansinya kerap menyampaikan permohonan penambahan armada damkar. Namun, hal itu belum pernah mendapat respons dari pimpinan.
“Usulan selalu kita sampaikan setiap tahun, karena memang untuk membeli armada damkar ini butuh biaya, makanya kurang direspons,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang M. Habibi Arafat mengatakan, pihaknya akan membantu menyampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar usulan penambahan armada damkar bisa disetujui.
Oleh karena itu, tahun depan diharapkan bisa kembali diusulkan untuk penambahan armada damkar.
“Kita nanti akan bantu. Karena kalau untuk tahun 2023 enggak mungkin mengajukan anggaran penambahan armada. Paling nanti tahun depan,” pungkasnya.
Habibi menilai, penambahan armada dan pos damkar penting untuk dilakukan sebagai upaya mempercepat penanganan kebakaran di Pandeglang.
“Hal itu tentunya harus segera direalisasikan, karena memang Pandeglang ini rawan kebakaran. Jangan sampai usulan yang disampaikan itu tidak ada,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post