SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Universitas Raharja (UR) Tangerang baru saja meresmikan laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Senin (1/4/2024) malam. Laboratorium yang dimaksud adalah learning factory dengan nama UR Mart dan Raharja ICafe.
Learning factory merupakan hasil kerja sama UR dan PT Invals Gaya Cipta. Rektor Universitas Raharja Dr Po Abas Sunarya mengatakan, laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini merupakan upaya UR dalam menambah sarana dan prasarana kampus sehingga menghasilkan lulusan siap pakai dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Kita ingin menyumbangkan yang terbaik untuk masyarakat kita, khususnya peserta didik,” ucapnya. Diamenambahkan, baik UR Mart maupun Raharja Icafe dikelola sepenuhnya oleh para mahasiswa. Termasuk dalam manajemen. “Jadi ini semua mahasiswa yang kelola, kita hanya kasih fasitas saja, kampus cuma ngawal saja,”ucapnya.
Bahkan, dalam membangun kedua usaha tersebut, kampus sama sekali tidak mengeluarkan dana. “Kita nggak keluar duit karena kita sudah bermitra dengan dunia usaha, kita ajak dan kita yakinkan mereka bahwa kita bisa bersinergi dan ini mereka semua (dunia usaha) yang modalin, kami cuma kasih tempat. Alhamdullila, mereka (mahasiswa) bisa menggandeng orang untuk percaya menaruh barang dan dikelola dengan sisi administrasi yang baik,” ungkapnya.
Hal itu tambahnya membuktikan bahwa para mahasiswa UR bukan saja piawai dalam teori namun juga dalam praktiknya. “Jadi begitu lulu,s mereka sudah siap. Itu sesuai dengan program studi OBE (Outcome Based Education),” ungkapnya.
Senada, Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Tangerang Prof Untung Rahardja menyampaikan, learning factory pada dasarnya sarana bagi para mahasiswa UR untuk belajar. “Nah, bisa dibayangkan kalau mahasiswa itu belajar harus masuk lab. Kalau mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu bikin seperti minimart yang ada kasir dan belanja. Di kita dengan dukungan PT Ilvals, dibangun UR Mart dan ICafe, dan yang bertugas adalah para mahasiswa,” ucapnya.
Dengan proses pembelajaran secara langsung itu, ucapnya para mahasiswa mendapat pengalaman di dunia usaha sehingga memiliki soft skills serta sertifikat. “Itu dilaksanakan selama enam bulan. Setelah enam bulan, mahasiswanya diganti lagi, jadi bergilir. Harapnnya begitu mereka lulus sudah pandai karena sudah ada pengalaman kerja sehingga tidak perlu dilatih lagi, itulah makna dari learning factory,” ungkapnya.
Sementara dengan dibangunnya Raharja Icafe, pria yang baru saja berulang tahun ke-59 ini menambahkan mahasiswa bisa membuat kopi serta menjualnya. “Itu kita kemas dengan sedemikian rupa dari mahasiswa semuanya. Termasuk interior cafe,bahkan mahasiswa yang mengecat sendiri dinding dan playwood nya,” ujarnya. “Ya mungkin ada kekurangan tapi kita tetap bangga karena karya mahasiswa semua,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post