SATELITNEWS.COM, JAKARTA–Rencana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dikabarkan bakal ketemu Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto mendapat perhatian. Partai berlambang banten moncong putih itu disarankan agar berada di luar Pemerintahan saja.
Diketahui, pertemuan keduanya memunculkan spekulasi, Banteng mau merapat ke pemerintahan. Posisi di luar ini, dinilai lebih baik, ketimbang sekadar mendapat jatah satu dua kursi menteri di koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menjadi oposisi, lebih strategis secara elektoral bagi Banteng dalam menghadapi Pemilu 2029.
“Gabung ke Prabowo-Gibran bukan langkah bijak. Dengan berada di luar Pemerintahan, PDI Perjuangan berarti memupuk kembali kepercayaan publik dan lebih siap menghadapi Pemilu 2029,” kata kata Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2024).
Dia menyarankan, Banteng menerapkan strategi politik jangka panjang. Memilih di pijakan oposisi, bukan hanya demi kebaikan PDI Perjuangan, melainkan juga kemaslahatan demokrasi di Indonesia. “Bayangkan jika semua kekuatan ada di Pemerintahan. Demokrasi apa yang tengah di bangub. Beroposisi justru lebih realistis untuk masa depan,” jelas Dedi.
Ide serupa disampaikan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa. Mengingat, partai ini dari sisi kuantitas cukup banyak di parlemen. Berkiprah bagi bangsa, tak harus di Pemerintahan. Justru dengan beroposisi, PDI Perjuangan memberi pelajaran bagi rakyat bagaimana berdemokrasi dengan sehat. “Meskipun sendirian, jumlahnya tetap kalah dengan kekuatan partai koalisi, setidaknya ada suara penyeimbang,” tuturnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengaku pihaknya berkomunikasi dengan elite Partai Gerindra untuk pertemuan kedua Ketumnya. “Insya Allah pertemuan dalam waktu dekat ini. Sebelum pelantikan,” kata dia, kemarin.
Ditegaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo, bukan untuk kepentingan bagi-bagi jatah kursi menteri. Kedua tokoh bangsa ini bertemu untuk kepentingan negara. “Bapak Presiden terpilih dan Ibu Mega akan bertemu untuk kepentingan kita bersama. Bukan untuk kepentingan bagi-bagi kursi,” ujar Said.
Dia pun menyatakan, pertemuan kedua petinggi partai bukan dalam tujuan menentukan posisi Banteng, apakah masuk dalam Pemerintahan atau berada di luar. “Kalau visinya sama, bagi kami mau di dalam, di luar, tidak ada masalah,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani melempar sinyal partainya akan bergabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran. Kata Puan, tidak ada sejarah permusuhan antara Megawati dan Prabowo. “Insya Allah, tidak ada yang tidak mungkin,” kata Puan singkat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024) lalu. (rm)
Diskusi tentang ini post