SATELITNEWS. ID, TANGERANG—Masyarakat perumahan di Cluster Italy, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang berhasil mengubah lahan kosong di wilayahnya menjadi tempat wisata edukasi. Sejak awal pembuatannya, Kampung Wisata Danau Kalpataru sudah menyabet juara kampung tematik dua tahun berturut-turut.
“Ini semua berawal dari masa pandemi 2020. Jadi ketika pandemi orang di rumah semua, saya berpikir kayanya orang kalau di rumah mulu bisa stres. Akhirnya saya kumpulin masyarakat, saya sampaikan visi misi bahwa pengen bikin begini. Suatu tempat yang bisa menjadi wadah interaksi satu sama lain di ruang terbuka,” ujar David Yuliantoro, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) saat ditemui, Rabu (31/08/2022).
Menurut David, bukan perkara mudah untuk menyatukan warga perumahan untuk bekerja sama. Ia pun tidak terlalu memfokuskan dengan area wisata, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya. “Harus mau berjuang bareng-bareng, kalau semua rukun tetangga dan rukun warga berkonsep seperti ini tidak selalu mengharapkan pemerintah, artinya mandiri, harus terbentuk kemandirian. Di sini nol APBD, murni kami swadaya membangun semua,” jelasnya.
Kampung Wisata Danau Kalpataru memiliki spot unik. Mulai dari sport center hingga hutan yang rimbun dengan total luas sekitar 2,3 hektare. Hingga kini potensi guna mengembangkan, David terus berkolaborasi dengan perusahaan untuk menunjang fasilitas di tempatnya.
“Sport center, di situ ada tiga cabang olahraga yang bisa kita mainkan voli, basket, futsal, untuk badminton dan tenis meja lapangannya terpisah. Yang kedua ada hutan kota di mana kita bisa menikmati udara yang sejuk karena pohonnya besar-besar dan ada mini zoo juga. Dan area danau, ada rumah bibit, dapur, cafe, flaying ground kebun organik yang dimana pemanfaatannya yang ngelola ibu-ibu ada juga hasil pengolahannya kita berikan kepada warga stunting yang ada di kelurahan PPI,” paparnya.
Tidak hanya di situ, kampung wisata ini juga memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan sistem penanaman organik sayur dan buah. Untuk pembibitan hingga panen dilakukan secara mandiri. “Lengkap di sini ada rumah bibit sayuran, buah, dan 20 jenis tanaman obat. Untuk memenuhi protein hewani kita ada keramba apung dengan 5 jenis ikan air tawar,” ujar Herawati, ketua KWT Tunas Kalpataru.
Dari hasil bercocok tanam, Herawati terus berinovasi tidak hanya menikmati sendiri hasilnya. Tetapi juga membagikannya kepada warga stunting yang berada di wilayah Kelurahan nya. “Perawatan di KWT dilakukan dengan cara piket oleh anggota. Ketika panen sayur mayur dan ikan, kita juga peduli berbagi dengan warga stunting di sekitaran Kelurahan Poris Plawad Indah. Andalan kita teh sereh, teh bunga teleng, dan pizza terong,” katanya.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Adrial Karami mengapresiasi kemandirian dalam bentuk gagasan dan penerapan Kampung Wisata Danau Kalpataru.
“Ini potensi wisatanya besar, karena ini beberapa wisata edukasi di sini masuk. Penggiat nya di sini juga luar biasa warganya kompak guyub mau bekerja, dan mandiri,” katanya. Menurutnya, ini contoh sukses kampung bisa maju secara mandiri tanpa ikut campur tangan pemerintah. “Ini kita akan tergetkan naikan menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Tangerang. Bahkan ini sudah kita masukan untuk penilaian provinsi Banten. Dilihat dari aksebilitas sarana prasarana ini sangat mendukung,” pungkas Adrial. (mg03)