Minggu, 29, Januari 2023
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Satelit News
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaperHot
Satelit News

Dari Politik Hijab Hingga Piala Dunia Qatar

Oleh: Sulaiman Djaya*

Red Deddy Maqsudi
Jumat, 9 Desember 2022 16:06 WIB
Rubrik Kolom
Dari Politik Hijab Hingga Piala Dunia Qatar

POLITIK HIJAB: Sulaiman Djaya, Ketua Bidang Perfilman Majelis Kebudayaan Banten. (DOK PRIBADI)

MASSA atau kerumunan itu adalah sebuah anonim, tulis Kierkegaard, filsuf dan teolog Denmark itu. Tapi lain Kierkegaard lain pula Canetti  yang baginya ‘massa’ atau ‘kerumunan’ yang anonim itu acapkali berubah menjadi amuk atau amok alias kerusuhan sebagaimana pengalaman Canetti di masa-masa krisis ekonomi yang melanda Eropa.

Tapi di saat ini, pencipta kerumunan adalah media massa, semisal dalam kasus Insiden Mahsa Amini, di mana media media Barat dan juga media di Indonesia menyebarkan hoax dan kebohongan, hingga diiyakan oleh mereka yang mengklaim diri sebagai pembela HAM dan demokrasi, namun dibajak hasrat kuasa segelintir elite Barat untuk mengkudeta pemerintah Iran.

Dan di belakang massa itu, ada aktor-aktor yang menggerakkan demi kepentingan politis dan ekonomis, para elite yang acapkali adalah kaum korporat yang memiliki kepentingan untuk meraih tujuan strategis, seperti motif ekonomi dan kekuasaan.

Dan tak tanggung-tanggung, di era pasar dan komodifikasi saat ini, para elite itu tak sungkan-sungkan membungkus retorika mereka untuk menggerakkan massa dengan menggunakan klaim-klaim dan slogan-slogan HAM dan kebebasaan, agar mereka yang hanya bisa dipantik dan disulut dengan klaim tersebut dapat digerakkan dan dikerahkan.

Singkat cerita, Insiden Mahsa Amini telah dieksploitasi oleh banyak media Barat dan juga media media mainstream di Indonesia untuk lebih mempromosikan Iranofobia dengan mengarang kebohongan untuk tujuan politik. Mereka memanfaatkan kondisi medisnya yang menyebabkan kematiannya.

BacaJuga:

Perspektif Sosial Legal dalam Perkara Pembunuhan Berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Sabtu, 21 Januari 2023 20:45 WIB
Ahmad Subhan, Dosen STIA Banten, Pekerja Sosial Anak dan Ketua Pandeglang Care Movement. (DOKUMEN PRIBADI)

Refleksi Akhir Tahun 2022, Catatan Kekerasan Anak di Kabupaten Pandeglang Masih Tinggi

Jumat, 30 Desember 2022 14:07 WIB
Literasi Komik Asyik UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa

Literasi Komik Asyik UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa

Rabu, 28 Desember 2022 20:03 WIB
Utak-atik Pilgub Banten 2024 dan Peran Penting Aspirasi Anak Muda

Utak-atik Pilgub Banten 2024 dan Peran Penting Aspirasi Anak Muda

Rabu, 28 Desember 2022 08:23 WIB

Mahsa Amini menderita tumor otak dan telah menjalani perawatan selama beberapa waktu sebelum kejadian. Catatan medis mengkonfirmasi beberapa kunjungan Mahsa Amini ke rumah sakit untuk perawatan.

Berdasarkan fakta tidak terbantahkan rekaman CCTV, Mahsa Amini tidak pernah diserang atau dipukuli, melainkan didekati oleh seorang polisi wanita (polisi moral) dan keduanya terlibat pertengkaran verbal tanpa pertengkaran fisik. Hanya saja insiden Mahsa Amini itu telah menjadi alibi yang bagus bagi Barat yang sudah lama ingin Mengkudeta Pemerintah Iran.

Dan isu itu hendak dibawa Barat ke arena Piala Dunia Qatar 2022, meski Qatar berani menjadi diri sendiri dan  tegas untuk tidak mencampur sepakbola dengan politik yang membajak klaim demokrasi dan kebebasan demi kudeta dan hegemoni Amerika Israel dkk.

Sementara itu, Qasht-e ersyad atau polisi moral di Iran baru ada di masa pemerintahan Mahmud Ahmadinejad, sebuah keppres yang murni lahir karena merasa bertanggungjawab atas pelaksanaan UU mengenai pewajiban jilbab yang sejak dikeluarkan begitu longgar penerapannya terutama dimasa Presiden Khatami. Kuat dugaan Mahmoud Ahmadinejad terinspirasi kesatuan polisi akhlak di Saudi Arabia.

Adapun dalam pelaksanaannya, kesatuan bentukan Ahmadinejad ini meskipun terhitung lumayan berhasil namun mendapat oposisi atau penolakan keras dari kalangan elit kota Iran yang mayoritas digerakkan oleh para aktivis HAM internasional dan para seniman domestik, sebab dalam praktiknya, keputusan presiden Ahmadinejad itu bukan hanya mengurusi jilbab tapi juga mengurusi atau mengatur model rambut laki-laki yang diklaim non revolusioner karena meniru model rambut ala Barat. Polisi moral di masa Mahmoud Ahmadinejad itu bahkan punya wewenang melakukan penggerebekan, namun untungnya di masa Mahmoud Ahmadinejad itu belum datang dan marak era medsos, sehingga nyaris tidak ada gejolak apapun atau pun tidak terekspos secara massif meskipun ada riak penolakan.

Sedangkan di masa Presiden Hassan Rouhani, polisi moral ini dialih tugaskan (untuk tidak menyebutnya: dibekukan atau dimandulkan), kerjanya cukup memantau dan membantu kepolisian dalam menjaga keamanan dari penyakit-penyakit moral masyarakat (seperti minum-minuman keras di tempat umum, hiburan yang riuh, premanisme dan lain sebagainya), yang akibatnya penerapan aturan jilbab yang dimasa Ahmadinejad sangat ketat dan super kaku menjadi begitu longgar sehingga semarak lah perempuan-perempuan berjilbab modis di kota-kota besar di Iran hingga merangsek sampai ke kota Qom yang dianggap sebagai kawasan dan situs suci oleh jutaan muslimin Syiah Iran.

Tetapi selanjutnya, yaitu saat ini, berkebalikan dengan era Hassan Rouhani, presiden Raesi kembali mengaktifkan gasht-e ershad atau polisi moral Iran dengan perubahan pendekatan yang lebih ramah, meski tetap berbuah  ‘petaka’ politik, karena: Pertama, masyarakat sudah merasa terbiasa dengan jilbab modis dan kebebasan dalam berpenampilan dan berpakaian, kedua, sekarang adalah eranya medsos yang semuanya bisa digoreng dan didramatisir, dan seperti yang sempat heboh belum lama ini, terjadilah insiden Mahsa Amini dengan keterlibatan AS dan Barat dalam memproduksi berita-berita hoax yang menggiring wacana tuntutan kebebasan bagi kaum perempuan dalam berpakaian ke tuntutan penggulingan rezim atau regime change.

Dan akhirnya, setelah pengkajian tiga lembaga tinggi negara Iran dan dari kesimpulan yang ada, sabtu kemarin (3 November 2022), Kejaksaan Agung Iran menyatakan pembubaran gasht-e ershad atau polisi moral yang beberapa waktu lalu sejumlah aparatnya meninggal karena diserang para demonstran yang anarkis dan beringas. (*)

 

*(Ketua Bidang Perfilman Majelis Kebudayaan Banten)

Tags: piala duniapolitik hijabsulaiman djaya
ShareTweetKirimShareSharePin1

Berita Terkait

Deradikalisasi Kenapa Tidak Wajib…?

Deradikalisasi Kenapa Tidak Wajib…?

Minggu, 11 Desember 2022 14:25 WIB
Guru Pilar Utama Revolusi Akhlak

Guru Pilar Utama Revolusi Akhlak

Jumat, 25 November 2022 10:30 WIB
Peran Guru dan Transformasi Pendidikan

Peran Guru dan Transformasi Pendidikan

Jumat, 25 November 2022 07:00 WIB

Presiden PEMSEA: Perubahan Iklim Potensi Ancaman Bencana Alam

Rabu, 26 Oktober 2022 12:44 WIB
Wisata Halal Tangerang Raya

Wisata Halal Tangerang Raya

Rabu, 19 Oktober 2022 18:36 WIB
Airin Efek Gairahkan Mad Romli dan Sachrudin?

Airin Efek Gairahkan Mad Romli dan Sachrudin?

Selasa, 18 Oktober 2022 13:50 WIB
Memaknai Kemerdekaan Dalam Konteks Pendidikan

Memaknai Kemerdekaan Dalam Konteks Pendidikan

Kamis, 18 Agustus 2022 15:08 WIB
Memaknai Pesan Moral Ibadah Haji Dan Esensi Qurban

Memaknai Pesan Moral Ibadah Haji Dan Esensi Qurban

Jumat, 8 Juli 2022 08:30 WIB
Sastra Adalah Kerja Kearifan Kemanusiaan

Sastra Adalah Kerja Kearifan Kemanusiaan

Senin, 6 Juni 2022 16:45 WIB
Menggapai Haji yang Mabrur

Menggapai Haji yang Mabrur

Jumat, 3 Juni 2022 09:00 WIB

Diskusi tentang ini post

Terkini

Gandeng TNI Hingga Satpol PP, Polisi Gelar Patroli Skala Besar di Kota Tangerang

Gandeng TNI Hingga Satpol PP, Polisi Gelar Patroli Skala Besar di Kota Tangerang

Minggu, 29 Januari 2023 11:51 WIB
20 Ribu Orang Hadiri Puncak Harlah PPP di Cilegon, Mardiono Ajak Kader Bangkit

20 Ribu Orang Hadiri Peringatan Harlah PPP di Cilegon, Mardiono Ajak Kader Bangkit

Sabtu, 28 Januari 2023 23:16 WIB

Perempuan-perempuan Cantik Ini Bersaing Wakili Banten dalam Ajang Putri Indonesia 2023

Sabtu, 28 Januari 2023 17:10 WIB
Ketua DPRD Kota Tangerang Minta Pemerintah Perhatikan Dampak Sosial Penataan di Kedaung

Pastikan Stabilitas Harga Pangan, Ketua DPRD Kota Tangerang: Forkopimda Bakal Sidak

Sabtu, 28 Januari 2023 13:00 WIB

Begini Meriahnya Perayaan HUT Ke-42 Kelurahan Cibodasari Kota Tangerang

Sabtu, 28 Januari 2023 12:32 WIB

Populer

Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan - Iklim (Cover Indah Yastami)

Lirik Lagu Hanya Satu Persinggahan – Iklim (Cover Indah Yastami)

Rabu, 27 April 2022 16:31 WIB
Edukasi Pencegahan Corona, Polresta Tangerang Gandeng Musisi

Edukasi Pencegahan Corona, Polresta Tangerang Gandeng Musisi

Jumat, 17 Juli 2020 09:20 WIB
URUS ADMINISTRASI: Salah seorang pemuda sedang mengurus administrasi di Disdukcapil Pandeglang, saat hendak membuat e-KTP. (DOK/SATELIT NEWS)

Pemilih Milenial di Pandeglang Dominasi Tak Miliki e-KTP

Selasa, 4 Agustus 2020 07:45 WIB
Kabupaten Tangerang Borong 10 Emas Angkat Berat

Kabupaten Tangerang Borong 10 Emas Angkat Berat

Selasa, 22 November 2022 08:25 WIB

Polres Cilegon Beri Tanggapan Terkait Voice Note Viral Penculikan Anak Menggunakan Mobil Merah

Jumat, 27 Januari 2023 20:16 WIB
  • Tentang
  • Privacy
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

© 2023 Satelit News - All Rights Reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Metro Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangsel
  • Banten Region
    • Pemprov Banten
    • Kota Serang
    • Kota Cilegon
    • Kabupaten Serang
    • Kabupaten Lebak
    • Kabupaten Pandeglang
  • Bola & Sport
  • Bisnis
  • Ragam
    • Sosok
    • Life Style
    • Wisata
    • Kuliner
  • Edukasi
  • Nasional
  • Foto
  • Video
  • Kolom
  • ePaper

© 2023 Satelit News. All Rights Reserved.