SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Setelah sempat tersendat karena verifikasi data penerima, bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah Provinsi untuk warga Kota Tangerang akhirnya kembali tersalurkan. Sebanyak 37.204 kepala keluarga terdampak Covid-19 di Kota Tangerang masing-masing memperoleh bantuan uang 600 ribu rupiah dengan total 22.322.400.000 rupiah.
BLT tahap I gelombang kedua itu disalurkan selama dua hari sejak Sabtu, (13/6) hingga Minggu, (14/6) di zona timur Kota Tangerang. Antara lain Kecamatan Batu Ceper, Pinang, Cipondoh, Ciledug, Karang Tengah dan Larangan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Eep Ruli Hasan mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyalurkan BLT dari Pemprov Banten kepada 47.462 KK. Angka tersebut akumulasi dari penyaluran BLT gelombang pertama sebanyak 10.258 KK dan tahap pertama gelombang kedua sebanyak 37.204 KK.
“Sabtu dan Minggu ini, pihak Provinsi Banten kembali menyalurkan Bansos lanjutan, dengan target penerima 37.204 KK. Ada 86.783 KK yang terdata akan menerima BLT dari Pemprov Banten,” ujarnya saat menyalurkan BLT di Kecamatan Cipondoh, Sabtu, (13/4).
Kuota BLT dari Pemprov Banten untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang diterima Pemkot Tangerang sebanyak 86.783 KK. Sisanya, kata Eep, masih akan menyusul mengingat hasil verifikasi yang dilakukan oleh Pemprov Banten belum rampung.
“Maka tersisa 39.321 KK yang belum menerima Bansos provinsi tahap satu gelombang dua ini. Masih ada tahapan selanjutnya,” ujar Eep Ruli.
Camat Cipondoh, Rizal Ridolloh menuturkan pada penyaluran tahap satu gelombang dua ini terdapat 5.162 warganya yang menerima BLT dari Pemprov Banten. Dia berharap, BLT tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan warga.
“Setiap warga menerima Bansos berupa uang tunai senilai Rp600 ribu. Saya minta mereka semua memanfaatkan dana ini untuk memenuhi lumbung pangan di rumahnya masing-masing. Bukan untuk rokok atau paket internet,” tegas Rizal.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman mengatakan pihaknya masih akan terus menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 baik dalam bentuk Sembako ataupun uang tunai. Termasuk yang bersumber dari Pemkot Tangerang. Untuk saat ini, bantuan yang bersumber dari Pemkot Tangerang baru berupa sembako yang dibagikan ke setiap RW.
“Bantuan Pemkot Kota Tangerang baru mengeluarkan berupa lumbung warga yang 200 kilo beras per RW,” ujarnya.
Diakui Herman, untuk saat ini Pemkot Tangerang memang belum mengeluarkan BLT sebesar 600 ribu rupiah kepada masyatakat terdampak Covid-19. Pasalnya, bantuan yang bersumber dari Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemprov Banten belum habis. Dikhawatirkan akan terjadi tumpang tindih, apabila Pemkot Tangerang menyalurkan BLT sementara bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Banten belum habis.
“Sesuai aturan kan gak boleh dobel,” jelasnya.
Diketahui, Bansos Pusat berupa sembako senilai 600 ribu rupiah sejauh ini sudah masuk pada tahap dua dengan target penerima 90.583 KK di wilayah Barat, Kota Tangerang. Diantaranya, Benda, Cibodas, Jatiuwung, Karawaci, Neglasari, Periuk, dan Tangerang.
Bila dikalkulasikan totalnya, Kota Tangerang mendapatkan kuota bantuan dari Pemprov dan Pemerintah Pusat sebanyak 177.366 KK. Menurut Herman jumlah tersebut sudah dapat mencover semua warga Kota Tangerang yang terdampak Covid-19.
“Jadi sementara yang data terdampak covid di Kota Tangerang sekitar 170 ribuan jadi semua sudah tercover pusat dan provinsi, pusat 90 ribu lebih provinsi 86 ribu lebih,” ungkapnya.
Lantaran sudah tercover oleh Pempus dan Provinsi, kata Herman, ada kemungkinan BLT sebesar 600 ribu rupiah yang bersumber dari Pemkot Tangerang tidak tersalurkan. Bila tak tersalurkan, maka dana yang seharusnya untuk BLT akan dialihkan Pemkot Tangerang untuk kegiatan lain.
“Ya kalo memang itu ngga dikeluarkan nanti akan kita jadikan dievaluasi, mungkin akan digeser ke kegiatan lain,” ujar Herman.
Herman mengungkapkan dana tersebut memang sengaja disimpan dahulu untuk berjaga-jaga apabila jumlah warga terdampak covid-19 bertambah. Mengingat, Pandemi Covid-19 yang belum jelas usainya. “Untuk mengcover barangkali ada yang tidak terdata baru dicover oleh kita,” imbuhnya.
Diketahui, Pemkot Tangerang telah menyiapkan anggaran untuk memberikan BLT senilai 600 ribu rupiah per KK terdampak pandemi covid-19. Pada 20 April 2020 lalu Pemkot Tangerang telah menganggarkan 144 miliar rupiah untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari total anggaran 241 miliar rupiah. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post