SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sebanyak 109 pasien dalam pengawasan (PDP) se Banten dinyatakan reaktif virus Corona atau Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan baik di RSU Banten dan delapan kabupaten/kota.
Informasi dihimpun, dari 109 PDP yang dilakukan rapid test, 106 berasal dari tiga wilayah Tangerang, sedangkan tiga diantaranya merupakan PDP yang berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Banten.
Meski begitu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Pemprov Banten mengaku, hasil rapid test bukan untuk penegak diagnostik. Ia menilai, hasil rapid test yang dinyatakan reaktif bukan berati positif Covid-19.
“Rapid test ini bukan penegak diagnostik. Jadi ketika rapid tesnya dinyatakan reaktif maka harus dilakukan rapid test ulang satu kali lagi. Dan ketika hasilnya tetap reaktif atau positif dia harus tetap dilakukan swab (pemeriksaan air liur). Jadi diagnosa (Covid-19) harus melalui swab,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Ati Pramudji Hastuti saat ditemui di Kantor Dinkes Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (1/4).
Ia menjelaskan, rapid test yang dilakukan saat ini lebih diutamalkan untuk PDP, tenaga kesehatan yang kontak langusng dengan PDP dan kasus positif (confirm) dan masyarakat yang kontak erat dengan PDP dan kasus confirm. Ia juga mengaku, hingga saat ini rapid test yang dilakukan oleh Pemprov Banten sebanyak 108 test, dimana tiga dinyatakan reaktif.
“Yang tiga orang ini ditujukan kepada pasien PDP. Untuk kabupaten/kota kami sudah mencoba data hari ini (ada) 106 sudah dinyatakan reaktif itu dari Tangerang Raya, yang lain belum ada,” jelasnya.
Terkait dengan perkembangan data Covid-19 hingga 31 Maret 2020, lanjut Ati, jumlah orang dalam pengawasan (OPD) di Banten mencapai 2.710 orang. Dimana 266 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 2.444 menjalani rawat inap.
Untuk jumlah PDP saat ini mencapai 357 orang, dimana 33 orang dnyatakan sembuh, 305 orang masih dalam perawatan dan 19 orang meninggal. Sedangkan untuk kasus positif saat ini mencapai 92 kasus, dimana enam orang dinyatakan sembuh, 73 orang dirawat dan 13 meninggal.
“Untuk pasien di RSU Banten sampai 31 Maret ada 88 orang terdiri dari PDP 84 orang dan positif 4 kasus. Dimana RSU Banten ini hanya menerima rujukan dari wilayah Banten dan dari 88 orang yang dirawat baik PDP dan positif rata-rata berasal dari Tangerang Raya,” katanya
“Jadwal dari pada update data kami lakukan di 18.00 WIB. Karena memang kami juga menganggu banyak pelayanan jadi kami konsentrasikan pelayanan agar selalu mengalami perbaikan sesuai harapan masyarakat,” sambungnya.
Di Kota Tangerang, Pemkot Tangerang telah melakukan rapid test pada 2.045 orang. Sebanyak 26 orang dinyatakan positif Covid-19.
“Dari 2.045 orang yang melakukan rapid test, data yang masuk baru 1.575 orang dan 26 diantaranya positif. Programnya setelah hasilnya positif, sementara isolasi mandiri kemudian nanti akan segera dilaksanakan test swab oleh Dinas Kesehatan,” ungkap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah usai mengadakan Rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melalui teleconference dengan Forkopimda di Gedung Puspem Kota Tangerang, pada Rabu (1/4).
Rapid test di Kota Tangerang diprioritaskan bagi tenaga medis RS dan Puskesmas, ODP, PDP, orang yang kontak erat dengan pasien positif, Influenza Like Illness (ILI) dan masyarakat umum. Rapid tes dengan random sampling terhadap 13 kecamatan dan 104 kelurahan sesuai dengan kepadatan penduduk.
Selain hasil rapid test, Wali Kota juga mengumumkan jumlah warganya yang berhasil sembuh. Sebanyak 58 orang dinyatakan sembuh dan terbebas dari virus Covid-19 di Kota Tangerang.
“Datanya ada 58 orang yang sembuh, ini sedang kita breakdown antara ODP, PDP dan juga yang positif. Artinya ini ada peningkatan, dari awal ada kasus corona di Kota Tangerang,” ucapnya.
Kemarin, Arief R. Wismansyah bersama dengan Dandim 0506/Tgr Wisnu Kurniawan dan Kapolres Metro Tangerang Kota Sugeng Heriyanto juga meninjau Gedung MUI Kota Tangerang. Tinjauan dilakukan guna memastikan kesiapan gedung yang akan dipergunakan sebagai Kantor Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Tangerang.
“Kita siapkan di sini, termasuk di dalamnya disiapkan peralatan dan kebutuhannya. Seperti meja dan kursi serta monitor yang bisa digunakan untuk rapat,” terang Arief dalam tinjauan yang juga didampingi oleh Wakil Wali Kota Sachrudin dan Sekretaris Daerah Herman Suwarman.
Arief menyatakan dengan adanya kantor sekretariat ini, diharapkan koordinasi lintas sektoral dalam tim gugus tugas bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
“Karena di dalam tim ini bukan hanya unsur pemerintah tapi juga ada Kepolisian dan TNI,” jelasnya.
Selain dipergunakan sebagai kantor, nantinya Gedung MUI juga akan difungsikan sebagai gudang penyimpanan bantuan yang diterima untuk membantu penanganan Covid-19 di Kota Tangerang.
“Gudangnya sedang dipersiapkan, mungkin nanti dibuat ruangan lagi supaya tidak gabung dengan ruang rapat, hingga saat ini sudah ada donatur dari beberapa perusahaan swasta yang mengirim makanan cepat saji,” pungkas Walikota.
Sementara itu, di seluruh Indonesia, jumlah pasien Covid19 yang sembuh terus bertambah. Kemarin (1/4), ada tambahan 22 pasien sembuh dan pulang dari rumah sakit. Sehingga secara keseluruhan sudah 103 orang yang berhasil sembuh. Mereka adalah pasien yang sudah dua kali dinyatakan negatif hasil pemeriksaan spesimennya.
“Pasien sembuh tambah 22 orang. Jadi 103 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto, Rabu (1/4).
Meski begitu memang angka kasus positif terus bertambah. Angkanya konsisten rata-rata bertambah lebih dari 100 pasien. Pada Rabu (1/4) selang sehari, pertambahan kasus baru sebanyak 149 kasus baru.
“Totalnya jadi 1.677 kasus positif. Gambaran ini masih berikan bukti pada kita bahwa penularan masih erjadti. Kontak dekat diabaikan. Cuci tangan belum dilakukan dengan baik,” tukas Yurianto.
Sedangkan data pasien meninggal juga terus bertambah. Ada 21 kasus kematian lagi sehingga total kematian sudah sebanyak 157 jiwa. (rus/irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post