SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Sebanyak tiga orang pasien positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan berhasil sembuh usai dirawat di Rumah Lawan Covid-19. Ketiga pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani sejumlah pemeriksaan. Mereka diperbolehkan pulang untuk berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.
“Mereka terdiri dari dua orang perempuan dan satu orang laki-laki, mereka termasuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP)” kata Sekretaris Dinas Kesehatan kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar.
Dari ketiga pasien tersebut, terdapat satu orang yang kesehariannya merupakan petugas medis di salah satu fasilitas kesehatan di wilayah kota Tangsel. Ia adalah pasien orang tanpa gejala (OTG).
“Jadi pada saat kami melaksanakan rapid test dan tes swab massal di Puskesmas untuk tenaga kesehatan, saat itulah dia terdeteksi positif dan saat itu juga mereka diminta diisolasi di Rumah Lawan Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Erika, seorang perawat yang sempat terinfeksi Covid-19 menuturkan bahwa saat terinfeksi dirinya tak merasakan gelaja sedikitpun.
“Setelah saya di-swab, ternyata hasilnya positif. Kemudian keluarga saya juga di-swab tapi negatif. Saya tidak ada gejala apa-apa, padahal sebelum dinyatakan positif, saya sebelumnya sempat mengantarkan pasien ke Rumah Lawan Covid-19, kemudian beberapa hari berikutnya saya dinyatakan positif Covid-19,” imbuhnya.
Di Kota Tangerang, upaya melawan Covid-19 dilakukan dengan rutin melaksanakan rapid test di pusat keramaian, salah satunya di pasar tradisional. Hal tersebut diyakini menjadi upaya Pemkot Tangerang dalam melawan dan membatasi penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang.
“Kami meyakini bahwa pelaksanaan rapid test yang disebar pada beberapa lokasi tersebut bisa mendeteksi dini jika ada warga yang terpapar Covid-19 kemudian berkunjung ke tempat-tempat keramaian. Untuk hari ini telah disiapkan alat Rapid Test sebanyak 100 buah,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, saat memantau kegiatan rapid test di Pasar Jati, Kecamatan Periuk, Sabtu (4/7).
Arief menambahkan bahwa kegiatan Rapid Test seperti ini rutin dilaksanakan setiap minggu di beberapa pusat keramaian.
“Hari ini giliran Pasar Jati, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Nanti orang-orang yang mau belanja ke pasar bisa diarahkan untuk melaksanakan rapid test. Jangan lupa pedagangnya juga harus dirapid test,” imbuh Wali Kota.
Di saat yang bersamaan, Arief turut mengecek kondisi Pasar Jati yang menjadi lokasi pelaksanaan Rapid Test. “Kebersihan pasar harus terus dijaga dan para pedagang harus menggunakan masker serta menjaga jarak dengan pembeli,” imbaunya.
Sebagai informasi, selain menyediakan Rapid Test, pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang juga menyediakan pengecekan Skrining Tuberkulosis (TBC), pengecekan HIV dan penyakit tidak menular seperti Diabetes.
Sementara itu, sebagian masyarakat Indonesia masih saja mengabaikan protokol kesehatan. Padahal kasus kematian di Indonesia akibat Covid-19 disebut masih tinggi dibanding negara lain. Indonesia bahkan miliki angka kematian tertinggi di Asia Tenggara.
Dalam 24 jam terakhir, angka kasus kematian Covid-19 harian tergolong cukup tinggi. Bertambah 82 kasus sehari. Sehingga totalnya menjadi 3.171 kematian.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengakui angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia melebihi rata-rata dunia. Angka kematian di Indonesia mencapai 5 persen sedangkan rata-rata dunia 4,72 persen.
“Untuk data meninggal, angka kita secara nasional 5 persen. Lebih tinggi dari rata-rata dunia 4,72 persen,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (5/7).
Mengacu pada data Worldometers, angka kematian Indonesia terbilang fantastis. Malaysia 121 kematian. Thailand 58 kematian. Vietnam nol kematian. Myanmar 6 kematian. Brunei 3 kematian. Kamboja nol kematian. Laos nol kematian. Singapura 26 kematian. Filipina 1.209 kematian.
Angka pasien sembuh di Indonesia juga masih di bawah rata-rata dunia. Total pasien sembuh sudah sebanyak 29.105
“Angka sembuh total, kita berada di angka 45,52 persen nasional. Kalau secara global kita di bawah rata-rata global yakni 56,71 persen,” jelasnya.
Yurianto mengklaim banyaknya kasus positif harian, bukan berarti seluruhnya harus dirawat di rumah sakit. Ada yang gejalanya ringan atau tanpa gejala, bisa melakukan isolasi mandiri secara ketat di rumah. Sedangkan jumlah kapasitas tempat tidur masih cukup banyak yakni 53,39 persen
“Posisi tempat tidur masih cukup. Lebih dari cukup. Kita tak ada ruang merasa pesimis namun mutlak perlu upaya, memutus kasus penularan. Upaya tracing penelusuran kontak terus dilakukan,”imbuhnya.
Yurianto menambahkan pemeriksaan spesimen dari hasil uji swab untuk mendeteksi Covid-19 hampir menembus 1 juta spesimen. Ada 915.482 spesimen yang sudah diperiksa sejauh ini. Hingga kemarin jumlah positif Covid-19 kini sebanyak 63.749 kasus. Ada tambahan 1.607 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Bahkan data menunjukkan Jawa Timur menjadi penyumbang kasus terbanyak. Jawa Timur menambah 552 kasus dalam 24 jam terakhir.
“Sebaran positif tak seluruh menunjukkan data yang sama. Jawa Timur 552 kasus sehari dan sembuh 154 orang,” kata Achmad Yurianto, Minggu (5/7).
Sedangkan kasus baru di DKI Jakarta bertambah 257 kasus baru dan 286 sembuh. Jawa Tengah 208 kasus baru dan 50 sembuh. Sulawesi Selatan 136 kasus baru dan 95 sembuh. Jawa Barat bertambah 106 kasus baru dan 17 sembuh.
“Ada 18 provinsi hari ini laporkan kasus di bawah 10. Ada 7 provinsi tak ada kasus sama sekali,” tambahnya. Sedangkan, kasus sembuh bertambah 886 orang. Sehingga totalnya bertambah 29.105 orang. Menurut Yurianto, kasus sembuh total secara nasional yakni 45,52 persen. (irfan/irm/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post